BUDAYA sekolah, kewirausahaan, teknologi, dan pengetahuan (akademik) adalah satu paket layanan yang seharusnya dikonsumsi oleh peserta didik zaman now (Era Industri 4.0). Namun, jarang ditemukan sekolah zaman now (Industri 4.0) yang menjual layanan tersebut dalam satu paket yang utuh dan ideal.
Umumnya, sekolah zaman now (Industri 4.0) hanya berorientasi memberikan layanan akademik secara maksimal, ala sekolah zaman old (praindustri 4.0).
Nilai akademik diatas kertas seringkali dianggap lebih sacral daripada tiga nilai lainnya (budaya sekolah, kewirausahaan, teknologi). Padahal, nilai akademik yang tinggi (pintar) belum menjadi jaminan suksesnya masa depan peserta didik. Peserta didik yang pintar, tetapi tidak berkarakter, tidak kreatif, tidak terampil dipastikan rapuh dan tersisih dalam persaingan era industri 4.0 dan setelahnya (pascaindustri 4.0).
Era industri 4.0 dan setelahnya (pascaindustri 4.0) menuntut sekolah tidak hanya menyiapkan pesertadidik yang pintar. Melainkan juga menyiapkan peserta didik yang berkarakter, kreatif, dan terampil.
Peserta didik yang berkarakter diperoleh melalui budaya sekolah yang baik. Peserta didik yang kreatif didapat dari pembelajaran berbasis kewirausahaan. Peserta didik yang terampil diperoleh dari pembelajaran berbasis teknologi kekinian yang modern.
Budaya Sekolah Yang Baik
Budaya sekolah sangat beragam bentuknya. Mulai dari guru menjemput siswa dan bersalaman di pintu gerbang di pagi hari, hingga bersalaman dan mengantar siswa keluar gerbang pintu sekolah di siang hari.
Mulai dari kegiatan pagi mengaji, hingga salat Duhur berjamaah di sianghari. Mulai dari memakan makanan yang sehat, hingga membuang sampah pada tempatnya. Budaya sekolah bertujuan membentuk karakter (kepribadian) yang baik dalam diri peserta didik.
Karakter (kepribadian) yang baik sangat bermanfaat dalam era industri 4.0 dan setelahnya. Deras dan terbukanya arus informas iakibat lahirnya industri 4.0, membawa dampak positif dan negatif. Karakter yang baik dapat dijadikan sebagai alat penyaring. Dampak positif industri 4.0 dikembangkan. Sementara, dampak negatifnya dijauhi.
Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan
Kehadiran industri 4.0 telah menenggelamkan beberapa jenis pekerjaan dan melahirkan beragam jenis pekerjaan baru. Contohnya, muncul jual beli online yang banyak diminati masyarakat. Hanya berbekal gawai dan paket data seseorang sudah dapat membuka usaha. Walaupun, yang dijual milik orang lain. Kehadirannya telah mengurangi peran sejumlah toko tradisional yang mengandalkan pertemuan langsung dengan konsumen.
Tidak menutup kemungkinan, pekerjaan yang dianggap mapan saat ini (era industri 4.0) akan kembali tergeser dengan munculnya era industry setelahnya (pascaindustri 4.0). Oleh karenaitu, menyiapkan peserta didik yang tidak kaget denganperubahan yang serba cepat merupakan kebutuhan yang mendesak. Kewirausahaan merupakan kata kunci dalam menghadapi perubahan zaman yang terkadang sulit dikendalikan dan diperkirakan. Kewirausahaan identik dengan kreatifitas dan inovasi tiada henti.
Pembelajaran kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan sekolah. Pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan siswa secara bersamaan. Keempatnya bersatu dalam sebuah komunitas wirausaha.
Pembelajaran Berbasis Teknologi Modern
Era pendidikan yang dipengaruhi oleh industri 4.0 disebut pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Sistem pembelajaran semacam ini mampu membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinyu, tanpa batas ruang danwaktu. Peran mesin sangat dominan. Mereka mampu mengganti sebagian peran manusia.
Peserta didik yang dihadapi saat ini merupakan generasi millennial. Mereka tidak asing dengan dunia digital. Oleh karena itu, sekolah harus melayani peserta didik sesuai dengan eranya. Sekolah tidak boleh melayani peserta didik dengan pelayanan industri 3.0, industri 2.0, atau bahkan industri 1.0. Ketika sekolah melayani tidak sesuai dengan eranya, pembelajaran akan terkesan membosankan dan kurang menarik. Akhirnya, akan lahir siswa yang kurang terampil.
Sekolah –sekolah di republic ini harus mulai bergerak menuju sekolah unggul zaman now (Era Industri 4.0). Sekolah-sekolah yang bergerak seperti sekolah zaman old harus segera melakukan lompatan menuju sekolah unggul zaman now ( EraIndustri 4.0). Sekolah unggul zaman now (Era Industri 4.0) adalah sekolah yang memberikanl ayanan akademis, budaya sekolah yang baik, kewirausahaan, dan teknologi modern kepada peserta didik. Keempat layanan tersebut harus bergerak dalam satukesatuan yang utuh dan ideal. (ila)
*Penulis adalah Guru SMPN 4 Katingan Kuala Kabupaten Katingan.