MAGELANG – Memelihara sapi bukanlah pekerjaan yang sulit. Tapi tak boleh dianggap sepele. Terlebih memeliharanya sejak masih anakan alias pedet.

Koordinator Ternak Besar IPITA,Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang (Polbangtan YoMa) Sucipto SPt MSi mengatakan, merawat anak sapi harus ekstra hati-hati. Memperhatikan kebersihan dan kesehatan kandang saja belumlah cukup. Asupan gizi pedet juga harus tercukupi. Ini sangat penting. Sebab, kematian sapi tertinggi sejak lahir hingga umur tiga bulan. Persentase tingkat kematian pedet pada fase itumencapai 20 persen.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menekan tingkat kematian anak sapi. Dan agar pedet bisa tumbuh menjadi sapi dewasa.

Persiapan dilakukan satu atau dua bulan sebelum kelahiran pedet. ”Tempatkan induk sapi di kandang yang ada exercise-nya,” tuturnyasaat bincang agribisnis di Studio Fast FM belum lama ini.

Mendekati kelahiran, seminggu sebelum induk sapi melahirkan, cuci kotoran yang melekat pada ambing kandang yang sudah dibersihkan. Kemudian lantai kandang dilapisi alas jerami kering. Setelah pedet lahir secepatnya dipindah di tempat yang aman. Segera bersihkan lendir yang ada di hidung dan mulut pedet.

”Membersihkan lendir pada hidung pedet sekaligus untuk memeriksa apakah pedet sudah bisa bernapas atau belum,” jelas Sucipto.

Jika pedet belum bisa bernapas, lanjut Sucipto, bisa dibantu dengan napas buatan. Dengan menekan bagianbingkai dada berkali-kali atau menggerak-gerakkan / mengangkat kaki depanpedet.
Setelah pedet dapat bernapas, oleskan larutan iodin 7% ke dalam potongan tali pusat 5-7 cm. Selanjutnyabiarkan induk menjilati anaknya. Agar jilatannya lebih kuat, taburkan garam dapur di tubuh pedet. Jilatan induk ini akan membantu kelancaran pernapasan dan merangsang sirkulasi darah pedet.

Tahap selanjutnya, pedet dipindah di kandang observasi (observation pen). Waktu memindahkan pedet ke kandang lainsebaiknya jangan diketahui induknya. Agar induk segera melupakan anaknya. ”Biasanya setelah 30-60 menit kelahiran pedetsudah dapat berdiri. Segeralah diberi minum kolostrummenggunakan peralatan yang bersih,” tutur Sucipto.

Kolostrum adalah susu yang dihasilkan oleh sapi setelah melahirkan sampai sekitar 5-6 hari. Kolostrum berguna untuk mengeluarkan (meconium) tahi gagak.

Kolostrum susu sapi mengandung vitamin A 10-100 kali dan zat besi (Fe) 12-15 kali lebih banyak daripada susu normal. Sebab,pedet waktu lahir mengalami kekurangan vitamin A dan Fe.
Kolostrum mengandung vitamin D kira-kira 3 kali lebih banyak dari susu normal.Kadar lemaknya tinggi.Kolostrumjugamengandung protein 4-7 kali lebih banyak dibanding susu normal. Terutama dalam bentuk gama glubolin atau laktoglubolin atau antibodi. Sedangkan kolostrum buatan bisa dibuat dengan 0,5 liter murni, 1 sendok tehkastroli, 1 butir telur, dan 0,25 liter air

Menurutnya, hasil penelitianmenunjukkan93persen pedet yang diberi kolostrum mempunyai kekebalan tubuhyang baik. Kendati demikian, kolustrum tidak baik jikadisimpanlebih dari 4-6 bulan.

Untuk memastikan kesehatan pedet, setiap hariharus dilakukan pengecekan padapagi, siang, dan sore. Pedet sehat ditandai dengan suhu tubuh 39-40 derajat Celsiusdandetak jantung 60-70/menit.Kondisi hidung juga harus diperiksa,kering atau basah. Pun anusnya, diare atau tidak.

Memandikan pedet cukup pagi hari. Kalau cuaca panas. Pemberian susu harian 8-10persen dari berat badanpedet. Setelah 4-6 minggu pedet perlu dilatih denganpakan penguat dan hijauan sebanyak 0,25kg/ekor. Sampai umur 4 bulan, berat badan pedet diukur tiap minggu.

Lantas bagaimana bentuk kandang pedetyang baik? Kandang pedet dibuat individu. Satu kandang untuk seekor pedet. Agar sehabis diberi minum susu,merekatidak saling menyundul. Sehingga tidak terjadi hair ball (bola bulu). Sirkulasi udara dan cahaya matahari haruscukup. Supaya lantai kandang selalu kering. Kandang pedet sebaiknya dibuat mudah dibersihkan. Juga dirancang supaya peternakmudah mengontrol kesehatan pedet, mudah memberi pakan, serta mudah menjaga penyakit infeksisepertimencret, danperawatan lainnya. (*/yog/ila)