PURWOREJO – Pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir masih belum memenuhi harapan. Komisi C DPRD Purworejo meminta pemkab melakukan langkah tepat agar sektor itu bisa mencapai target yang sudah ditetapkan.

Melihat realita di lapangan dengan kendaraan yang begitu besar, secara kasat mata sebenarnuya target yang ditentukan tidak akan sulit direalisasi. Diduga masih banyak kebocoran sehingga capaiannya tidak maksimal.

Menilik dari hal tersebut, pemkab tidak boleh tutup mata. Perlu ada tindakan cepat dengan melakukan penataan besar agar sektor parkir tidak terus terpuruk. Apalagi ada aturan yang membolehkan parkir dikelola pihak ketiga bisa diterapkan.

Dengan sistem lelang di muka, Komisi C yakin target yang ditetapkan bisa tercapai. “Kami masih selalu tidak bisa memenuhi target dari sektor parkir. Ini kenapa?,” tanya Ketua Komisi C Rokhman.

Dia melihat, banyak daerah sudah melakukan langkah serupa. Dan hasilnya cukup menjanjikan. Rokhman melihat skema pengelolaan parkir saat ini terlalu panjang. Pemkab melalui dinas perhubungan akan memiliki beberapa koordinator di lapangan. Dari koordinator akan mengelola banyak juru parkir di beberapa tempat.

“Kalau dipihakketigakan semua akan jelas. Dan kita pun bisa menantang target-target yang bisa dicapai. Skemanya juga jelas,” papar Rokhman.
Pernyataan senada disampaikan Anang Hidayat, anggota Komisi C. Pola dan kebijakan yang dilakukan saat ini dinilai masih banyak kelemahan. Dirinya kerap menerima pengaduan masyarakat terkait parkir.

“Setiap kali parkir harus selalu diberikan karcis. Tapi masih banyak yang tidak dilakukan oleh juru parkir. Padahal pelaporan pendapatan kan ditentukan dari karcis tersebut,” kata Anang.

Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan dan Terminal Dishub Purworejo Deasy Ari Wulandari mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih banyak mengenai adanya usulan pengelolaan parkir melalui pihak ketiga.

Apalagi aturan yang ada merupakan aturan yang baru saja diketok menjadi raperda. “Memang memuat pengelolaan parkir yang dilakukan oleh pihak ketiga,” kata Deasy. (udi/laz/mg2)