JOGJA – Kesiapan operasional bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) juga mulai dikerjakan Pertamina. Yaitu dengan membangun tangki avtur dengan kapasitas 16 kiloliter dengan system pipa bawah tanah atau hydran.

“Untuk infrastruktur tangki saat ini masih dikerjakan, seiring dengan pengerjaan NYIA,” ujar Senior Supervisor Communication and Relations Pertamina Marketing Operation Region IV Arya Yusa Dwi Candra Kamis (14/3).

Tapi ketika ujicoba NYIA pada 7 April 2019 nanti, untuk sementara pasokan kebutuhan avtur masih dilayani dengan mobil tangki (refueller). Untuk itu sudah disiapkan dua mobil tangki. “Masing-masing dengan kapasitas 16 kiloliter dengan titik supply avtur dari TBBM (Terminal Bahan Bakar Minyak) Rewulu,” jelasnya

Penggunaan metode hydran tersebut, lanjut dia, seperti yang diterapkan di bandara internasional lain. Seperti Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng Jakarta. Sedang di bandara Adisutjipto saat ini masih menggunakan mobil tangki. “Di Cengkareng itu sudah dengan integrated system, pakai pipa bawah tanah,” jelasnya.

Terkait dengan kebutuhan avtur di NYIA nantinya, Arya belum bisa memastikan besaran jumlahnya. Karena itu juga terkait dengan jumlah penerbangan. Untuk itu Pertamina masih akan menunggu hasil koordinasi dengan tim aviasi maupun PT Angkasa Pura II. Tapi pihaknya siap memenuhi kebutuhan avtur di NYIA. “Sementara masih menuggu karena kami di sini sebagai supplier avtur,” katanya.

Tapi dari data yang dimiliki Pertamina MOR IV, untuk melayani kebutuhan avtur di Bandara Adisutjipto Jogja, dan Bandara Ahmad Yani Semarang saja, rata-rata per hari mencapai 100 kiloliter.

Begitupula untuk kemungkinan penambahan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sekitar NYIA, Arya mengaku belum mendapat informasi. Tapi jika ada penambahan SPBU di jalur menuju NYIA, Pertamina siap memfasilitasi. “Saat ini total SPBU di seluruh DIJ ada 109,” tuturnya. (pra/mg1)