PURWOREJO – Sedikitnya 307 dari total 614 armada angkutan perdesaan di Kabupaten Purworejo dilakukan pemasangan stiker jalur trayek di halaman Kantor Dinas Perhubungan, Selasa (19/3). Bupati Agus Bastian secara simbolis memasangkan stiker di lima angkudes dari berbagai trayek yang ada.
Kepala Dinas Perhubungan Purworejo Agus Budi Supriyanto mengungkapkan, pemasangan stiker jalur trayek tersebut dimaksudkan untuk memudahkan calon penumpang angkutan mengenali jalur trayek sesuai tujuan. Penumpang selama ini hanya menghapalkan nomor abjad maupun angka yang ada di bagian depan angkutan. “Kalaupun ada nama jalur trayeknya, itu berada di samping kendaraan dan kurang terlihat,” kata Agus. Dulu rute terpasang di bagian atas kendaraan sehingga sangat terlihat. Namun seiring perkembangan waktu, penamaan rute tidak dipasang lagi.
Bahkan papan untuk menempatkan papan juga dicopot. “Pasca reformasi memang banyak perubahan yang terjadi dalam angkudes itu. Misalnya ada perubahan cat kendaraan sesuai trayek dan lainnya,” tambah Budi. Pihaknya berencana menyeragamkan kembali cat kendaraan sesuai jalur trayek yang ada. Akan ada tindakan tegas jika pemilik angkutan membandel tidak mau menyesuaikan catnya. “Ada beberapa pilihan pengenaan sangsi jika mereka menolak,” katanya.
Lebih jauh Agus mengatakan, pemasangan stiker jalur trayek memang belum bisa diberikan kepada seluruh angkutan yang ada di Purworejo sebanyak 614 kendaraan yang melayani 66 trayek. “Yang dilakukan sekarang ini simbolis dan akan dilakukan bagi 307 kendaraan di 14 jalur trayek,” katanya.
Adapun angkudes yang dipasang stiker adalah yang tertib secara administrasi yakni lulus KIR, izin trayek masih berlaku serta lunas pajak kendaraan bermotor dan Jasa Raharja.
Bupati Agus Bastian sendiri mendukung langkah yang dilakukan Dishub. Menurutnya, ia mendukung keberadaan megaproyek nasional seperti New Yogyakarta International Airport NYIA) dan pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Dengan adanya penyeragaman stiker trayek angkutan akan memudahkan penumpang untuk mengenali jalur trayek sesuai tujuan.“Penempelan stiker angkutan tentu saja hanya salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan transportasi publik. Masih banyak faktor lain, termasuk dari sisi pengusaha angkutan maupun pengemudi kendaraan,” kata bupati.
Dia minta pengusaha angkutan untuk memperhatikan kelaikan kendaraan secara berkala maupun kelengkapan kendaraan lainnya. Sedangkan sopir harus selalu membawa surat-surat maupun kelengkapan lainnya yang dibutuhkan dalam perjalanan. “Para sopir saat membawa angkutan harus sehat dan tidak mengonsumsi obat-obatan, tidak ugal-ugalan dalam mengendarai kendaraan dan tertib di jalan,” harap bupati. (udi/laz/mg4)