BANTUL – Desa Triwidadi, Pajangan, Bantul resmi menyandang status sebagai desa tangguh bencana (destana). Dengan status itu, Triwidadi menjadi desa kedua di Bantul yang tahun ini dikukuhkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. Sebelumnya, peresmian sebagai destana juga dilakukan terhadap Desa Trirenggo, Bantul.

“Kami mengucapkan terima kasih atas pengukuhan ini,” ungkap Lurah Desa Triwidadi Slamet Riyanto di sela gladi lapang yang dipusatkan di halaman RT 01 Dusun Butuh Lor, Triwidadi, Rabu(20/3).

Gladi lapang diikuti ratusan warga dan relawan. Mereka mengikuti simulasi bencana longsor. Dengan adanya simulasi itu, Slamet menilai masyarakat sudah seharusnya memiliki bekal menghadapi setiap ancaman bencana.

Diceritakan, Triwidadi memiliki karakter wilayah berupa tebing dan tanah yang landai. Pelatihan dari BPBD DIY itu sangat bermanfaat bagi warganya. “Ini adalah salah satu upaya preventif dalam menghadapi dampak bencana,” imbuh Slamet. “Ini juga membuktikan betapa pentingnya mitigasi bencana,” lanjutnya.

Peresmian Triwidadi menjadi destana dipimpin Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY Fauzan. Saat memnberikan sambutan, Fauzan kembali mengingatkan, sudah saatnya masyarakat paham dan punya kemampuan dalam menghadapi bencana. “Termasuk mengelola distribusi bantuan dan manajemen sistem komunikasi oleh para relawan,” pesannya.

Dengan menjadi destana, Fauzan ingin warga Desa Triwidadi dapat menjadi masyarakat mandiri dan tidak bergantung pada pemerintah ketika dilanda bencana. Ini penting, karena penanganan yang langsung melibatkan masyarakat merupakan langkah paling cepat.

Menyadari karakter geografis, Desa Triwidadi punya potensi longsor yang relatif besar. Berbagai bentuk pelatihan dari BPBD DIY diharapkan dapat mencegah dan meminimalisasi timbulnya korban jiwa.“Gladi ini setidak-tidaknya kita sudah bisa memahami suatu kejadian yang dapat menimbulkan dampak bencana,” ujarnya.

Simulasi menghadapi bencana diharapkan tidak hanya sekali. Tapi, masyarakat harus rutin mengagendakan latihan semacam itu. Fauzan menambahkan, tahun ini dibentuk tujuh destana di Bantul. Empat destana dibiayai APBD DIY dan sisanya menjadi tanggung jawab Pemkab Bantul.

Bantul memiliki 75 desa. Sampai 2018 baru ada 28 destana. Sedangkan 40 desa lainnya akan diselesaikan pembentukannya pada 2022. (cr5/kus/mg2)