JOGJA- Dinas Pariwisata DIY bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kulonprogo menggelar jelajah alam. Dengan bersepeda di kawasan Menoreh, Minggu (24/3). Diikuti 900 peserta acara ini ini bukan hanya sebatas promosi wisata. Tapi juga bentuk dukungan Dinpar untuk memajukan potensi lokal.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan, event tersebut dinilai sebagai langkah bagus dan strategis dalam rangka mempromosikan potensi wisata yang ada di Kulonprogo. “Menjelang 2020, kita dihadapkan oleh beberapa isu penting, mulai dari beroperasi bandara baru, kawasan strategis pariwisata nasional Borobudur, dan revolusi industri 4.0,” ujarnya.
Dia menyebutkan, bentang alam yang ada di perbukitan Menoreh menjadi salah satu potensi yang ditawarkan bagi dunia pariwisata. Tak hanya pemandangan alamnya yang luar biasa. Kondisi alamnya sangat cocok untuk dijadikan objek wisata olahraga. Mulai dari track yang menantang hingga hawa yang sejuk khas perbukitan.
“Jelajah alam kali ini beda dengan yang pernah lakukan dibeberapa tempat. Track yang kami pilih tidak di dekat jalan raya tetapi di dalam,” tuturnya.
Adapun rute yang dilalui yakni dimulai dari Lapangan Desa Gerbosari dan finish di daerah Tritis Ngargosari Samigaluh. Jarak yang ditempuh dalam Jelajah Alam Menoreh ini adalah 10 kilometer.
Meski tergolong pendek, namun para peserta mengaku puas dengan jalur mereka lalui. “Hampir 80 persen medan yang kami lalui itu tanjakan. Sangat menantang bahkan di luar ekspektasi kita,” ujar salah satu peserta asal Jogjakarta Doni Rahmat.
Berdasarkan data 2017, ada sekitar 696 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kulonprogo. Singgih memprediksi angka tersebut akan terus naik seiring dengan pengembangan- pengembangan yang dilakukan oleh wilayah ini.
“Untuk itu saya menghimbau kepada warga Kulonprogo untuk terus menggali potensi wisata yang ada di daerahnya masing- masing. Bisa dalam bentuk makanan dan minuman, objek wisata, seni dan budaya, hingga wisata minat khusus,” ujarnya. (*/met/pra/mg1)