JOGJA – Area publik hingga kawasan perkantoran di Kota Jogja dinilai masih belum aksesibel bagi penyandang disabilitas. Itu sesuai dengan survei yang dilakukan Organisasi Harapan Nusantara (Ohana) Indonesia dan beberapa komunitas disabilitas di Jogjakarta.

Survei dilakukan di beberapa daerah di kota Jogja. Yaitu Boulevard Kotabaru Jl Suroto, kantor Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawsan Pemukiman (PUPKP) dan kantor Dinas Sosial Kota Jogja.

Hasilnya, Program Ovicer Ohana, Didik Yudianto menyebut sampai saat ini masih banyak yang perlu di perbaiki. Tidak hanya di ruang publik saja. Di perkantoran komplek Balai Kota juga masih ada beberapa yang belum mempunyai tempat untuk para difabel.

“Untuk di Jalan Suroto sudah lumayan bagus. Namun ada beberapa yang perlu diperbaiki seperti rump terlalu curam, sehingga yang menggunakan kursi roda bisa langsung meluncur. Dan untuk zebra crosnya kurang pas,” paparnya.

Untuk rump, Didik, menjelaskan berdasarkan Peraturan Menteri PU no 14 tahun 2017 tentang Kemudahan Bangunan Gedung, kemiringannya sekitar enam derajat. “Dengan ukuran segitu (enam derajat) tentu rump tidak akan curam,” tuturnya

Saat mengecek rump di Dinas Sosial Kota Jogja, mereka menilai masih terlalu curam. Begitupula untuk toilet, yang paling tidak harus ada pegangannya. “Kemudian lebar pintu harus 90 sentimeter, itu berguna untuk yang menggunakan kursi roda,” paparnya.

Sedangkan untuk teman-teman tuli, lanjut dia, masih banyak kurang bantuan dalam bidang visualnya. Seperti tanda khusus dan denah belum tersedia.

Didik mengatakan survei ini berdasarkan Perda DIJ no 4 tahun 2012 tentang Penyandang Disabilitas, yang dalam pasal 19 disebutkan tentang Jogja yang aksesibel. “Ini merupakan separuh waktu menuju 2024. Dalam sepuluh tahun dari awal pembuatan perda yaitu pada tahun 2024 nantinya Jogja benar benar menjadi kota yang Aksesibel,” tambahnya.

Sementara itu Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas PUPKP Kota Jogja Joko Budi Prasetyo mengatakan untuk bangunan gedung pemerintah yang dibangun setelah 2015, rata-rata sudah ramah difabel. “Untuk yang belum kami dorong melengkapi fasilitas bagi difabel segera,” katanya. (cr8/pra/mg1)