JOGJA – Pemprov akhirnya merespons pemblokiran Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Bahkan, Sekprov DIJ Gatot Saptadi Selasa (26/3) meninjau langsung TPST yang terletak di Dusun Ngablak, Sitimulyo, Piyungan, tersebut.

Dari peninjauan itu, Gatot mengaku telah mengantongi akar persoalan yang dikeluhkan warga sekitar. Yakni, lamanya proses penurunan sampah dari bak truk. Di mana hal itu mengakibatkan panjangnya antrean truk pengangkut sampah di depan pintu masuk TPST, sehingga mengganggu warga sekitar.
”Warga cuma merasa terganggu dengan kondisi itu,” jelas Gatot di Kepatihan, Rabu (27/3).

Melihat kondisi itu, kata Gatot, pemprov memutuskan untuk membangun dermaga. Satu di antaranya merupakan dermaga baru. Kendati begitu, Gatot menampik jika pembangunan itu disebut sebagai langkah darurat. Sebab, kontruksi dermaga baru sebenarnya telah ada. Pemprov hanya butuh mengurug dan meratakannya.

”Bentuknya seperti box culvert. Posisinya lebih maju dibanding (dermaga) saat ini,” ujarnya.
Gatot mengklaim pembangunan dua dermaga sesuai dengan kesepakatan warga dan pengelola.

”Janji (pembangunan dermaga) Jumat ini selesai,” katanya.
Ketika disinggung mengenai penanganan jangka panjang TPST Piyungan, Gatot menyerahkan kepada ahli teknis. Sebab, mereka yang berkompeten menyusun desain infrastrukturnya.

Sedangkan perluasan kapasitas TPST masuk dalam skema KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha). Pun dengan teknologi pengolahan dan penanganan limbah bahan berbahaya dan beracun.

Selain Gatot, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIJ Hananto Hadi Purnomo juga meninjau TPST. Hananto mengaku telah menginventarisasi berbagai permintaan warga. Khususnya, perbaikan jalan. Agar problem antrean panjang truk pengangkut sampah terurai.

”Perbaikan jalan dimulai April,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pemulung TPST Piyungan Maryono mengakui bahwa pemprov telah melakukan peninjauan. Pemprov juga berjanji memenuhi berbagai tuntutan warga.

Dari pantauan, proses pembangunan dermaga baru kemarin telah mulai berjalan. Beberapa truk dan alat berat tampak menurunkan material berupa bebatuan.

”Hari ini (Rabu(27/3), Red) memang masih ditutup. Insyaallah (TPST) akan dibuka Kamis atau Jumat. Pokoknya setelah dermaga siap, baru akan kami buka,” ujarnya. (cr9/cr5/zam/mg2)