BANTUL – Yogyakarta International Airport (YIA) di Temon, Kulonprogo, segera beroperasi. Namun, hingga kini pembangunan infrastruktur di Bantul menyambut bandara baru belum tampak. Bupati Bantul Suharsono mengungkapkan, pembangunan masih menunggu investor.

“Saya menjalankan perintah Ngarso Dalem. Ini sudah kami mulai. Langkah awal sesuai arahan, ya membuka Investor,” ungkap Suharsono yang ditemui usai acara Penghargaan Bendahara SKPD Performa Terbaik di Pendapa Parasamya Pemkab Bantul, Selasa (23/4).

Menurut Suharsono, Bantul sebagai pintu gerbang Jogjakarta menjadi harapan DIJ agar wisatawan mancanegara mampu menikmati wisata di kabupaten ini dengan beroperasinya YIA. Ia menuturkan, rencana ke depan akan dibangun jembatan di Srandakan yang menghubungkan Kulonprogo.

Anggaran pembangunan jembatan sekitar Rp 700 miliar dari provinsi. Untuk mengoptimalkan kawasan wisata dan budaya,  pihaknya menggandeng Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan. Sementara pembangunan hotel dan mal untuk menunjang kawasan wisata, diserahkan kepada investor.

“Silakan bagi investor. Mau bangun apa, kami membuka kemudahan. Mengurus administrasi mudah dan dipercepat,” ungkap bupati. Dia menyebut, hingga kini baru ada dua investor tertarik. ”Ya, nanti kita bareng-bareng. Pokoknya pembangunan pelan-pelan,” katanya.

Suharsono mengajak peran media agar turut mempromosikan Bantul agar investor tertarik dan membuka investasinya di Bumi Projotamansari. Harapannya, dengan adanya bandara baru mampu memberikan kesejahteraan ekonomi warga Bantul dan mampu mempromosikan wisata Kabupaten Bantul.

Sementara itu ditemui di kantornya, Kepala Bidang Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Kabupaten Bantul Wiyana mengatakan, terkait persiapan menyambut YIA pihaknya baru menyusun penataan kawasan pantai selatan (Pansela). Berdasarkan kajian, lokasi pembangunan hotel dapat dilakukan di sebelah utara Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS).

“Tinggal ketinggiannya berapa, ada aturannya,” kata Wiyana. Untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman), JJLS menjadi jalur wisata pantai hingga Gunungkidul. Saat ini investasi yang sedang dilakukan adalah investasi-investasi kecil oleh masyarakat lokal.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengungkapkan, persiapan menyambut YIA dengan mengoptimalkan potensi wisata nasional maupun internasional. “Beragam festival tahun ini akan digelar. Di antaranya kegiatan surfing di Pantai Parangtritis. Dari propinsi ada festival layang-layang internasional, festifal perahu naga, orkestra simponi gumuk pasir, festival lampion dan lain-lain,” katanya.

Beragam persiapan lainnya adalah pembenahan desa wisata dan memajukan kawasan ekonomi kreatif (KEK). Harapannya, hotel tumbuh di KEK ini. (cr6/laz/fj)