SLEMAN – Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantara ternyata menyimpan penyesalan ketika melepas Muhammad Hamdan Zamzani ke Sriwijaya FC sebagai pemain pinjaman. Betapa tidak, pemain muda potensial itu dilepas tak lama sebelum regulasi mengenai U-23 keluar.
”Kalau penyesalan pasti ada. Artinya ada sesuatu yang positif. Ada sesuatu yang mungkin buat kami menjadi berpikir kembali,” jelasnya Sabtu (27/4).
Selain regulasi, penyesalan itu datang setelah Seto kesulitan mencari pemain U-23. Kendati begitu, Seto tetap menghargai keputusan yang dia ambil bersama manajemen tersebut.
Lagi pula, PSS telah menjalin kesepakatan bersama Sriwijaya FC. Memulangkan kembali Zamzani sepertinya hampir mustahil.
”Semuanya ada hikmahnya. Kalau Zamzani di sini tidak pernah main juga sayang. Jadi, saya pikir yang sudah terjadi ya sudah,” lanjutnya.
Ia hanya bisa berharap Zamzani mampu berkembang di bawah asuhan Kas Hartadi. “Saya bilang ke Zamzani, di mana pun bermain harus ada kesempatan untuk bermain. Sayang kalau kita sudah berikan ke sana, terus dia tetap kalah bersaing,” tuturnya.
Sementara itu, Zamzani cukup optimistis sekalipun Sriwijaya FC memiliki banyak bek tangguh. Sebut saja Bruno Casimir, Ambrizal Ammar, hingga Rahmat Juliandri.
”Kalau saya yang penting latihan serius, semangat, optimis,” tegasnya.
Jika Zamzani luput, berbeda dengan Irkham Zahrul Mila. Ia sempat dilamar Persik Kediri. Mila mengaku telah menjalin komunikasi dengan Nasal Mustofa, mantan pelatihnya saat di Persibas Banyumas.
“Iya, kemarin sempat ditelepon sama Persik Kediri. Tapi karena regulasi Liga 1 wajib tujuh pemain U-23 akhirnya tetap di Sleman,” tuturnya.
Namun, menjadi persoalan tersendiri saat dia harus bersaing dengan winger senior seperti Arsyad Yusgiantoro dan Kushedya Hari Yudo.
Saat ini, ada dua pemain U-20 yang sudah ikut sesi latihan. Yakni Vicky Aditya dan Arya Nugraha. Vicky Aditya merupakan winger eks-Persiba Bantul. Sedangkan Arya Nugraha merupakan kiper yang telah masuk dalam kerangka tim PSS U-20. (cr10/zam/by)