JOGJA – Menolong korban kecelakaan itu baik. Namun jangan sampai niatan baik ini justru memperparah keadaan korban. Cek dulu kondisinya apakah mengalami trauma atau tidak. Salah penanganan, korban bisa meninggal.
Demikianlah yang dikatakan Head of Emergency Department RS Siloam dr Ida Ayu Putu Diana Janaki dalam Health Talk dan Gathering Media di Hotel New Saphir, Selasa (21/5) lalu.
Mengusung tema Management on Trauma, Ida berbagi informasi mengenai pertolongan pertama penanganan korban kecelakaan, entah itu kecelakaan lalu lintas atau yang lainnya. ”Selama ini orang sering melakukan kesalahan saat membantu korban kecelakaan. Ada yang langsung dipindahkan ke bahu jalan ataupun dikasih minum ataupun makan,” ujarnya.
Padahal, menurut Dayu, sapaan dr Ida Ayu, memindahkan korban ke bahu jalan justru akan memperburuk keadaan, terlebih bila si korban mengalami trauma (cedera) pada anggota tubuhnya. Kasus paling sering korban mengalami luka di kepala, leher, dan anggota gerak.
Begitu halnya dengan memberinya minum ataupun makan. Dengan memberinya minum/makan disaat kondisi tak sadarkan diri akan membuatnya tersedak dan menyumbat jalan napas. Selain itu dengan memberinya minum, minuman ini bisa jadi lari ke paru-paru.
”Kadang karena kasihan orang langsung memindahkannya begitu saja, tanpa tahu kondisi korban yang sebenarnya. Padahal kasus emergency ini harus ditangani secara cepat dan tepat,” tuturnya.
Dayu menjelaskan, langkah awal yang harus dilakukan saat menanggani korban kecelakaan yakni melakukan call for help (minta bantuan). Di sini penolong bisa menghubungi tenaga kesehatan dengan keluarga korban.
Setelah hal tersebut dilakukan, lanjutnya, penolong segera mensterilkan lingkungan sekitar. Baik dengan menutup jalan sementara ataupun dengan memberi batas. ”Sekali lagi jangan dipindahkan korban tanpa bantuan medis,” tuturnya.
Terkait dengan kasus emergency, RS Siloam kini memiliki fasilitas berupa ambulance yang dilengkapi dengan berbagai alat canggih, dokter, dan perawat. Ambulance ini dapat dihubungi melalui call center pusat di 1 500 911. Ambulance ini siap memberi pelayanan medis dalam waktu 3 menit setelah panggilan telepon berakhir.
Bersamaan dengan acara ini RS Siloam turut berbagi kasih dengan mengundang anak- anak Yatim Piatu Yayasan Sayap Ibu untuk buka puasa bersama. ”Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk mewujudkan ungkapannsyukur atas kehadiran RS Siloam di tengah-tengah masyarakat Jogja,” ujar Direktur RS Siloam Jogjakarta drg Wiana R. Maengkom. (met/ila)