BANTUL – Puluhan anak-anak menjadi korban sengatan ubur-ubur di pantai kawasan Bantul. Suara tangis terus terdengar saat petugas SAR Parangtritis melakukan pengobatan. Guna mengurangi efek sengatan, korban disemprot cairan cuka.
Bintang Arya Tartama, 13 tahun, mengaku tidak tahu benda yang dipegangnya ubur-ubur. Saat hewan laut ini mendekat, anak asal Sukoharjo, Jawa Tengah ini tak ragu menyentuh. Bahkan, pelajar SMP ini langsung meremas dengan tangan kanannya.
“Saya kira plastik, soalnya warnanya biru. Rasanya kayak kesetrum, cemegrak di tangan. Selain telapak panas, sendi tangan juga pegel,” kisah Arya, Jumat (7/6).
Tiga jari tangan kanannya melepuh. Dia berulang kali meringis menahan sakit. Arya berulang kali memasukkan tangan kanannya ke gundukan pasir pantai.
Pertolongan pertama, tangan Arya disemprot cairan cuka. Dia mengaku, cairan cuka mereduksi rasa sakit. Selang beberapa saat, Arya mandi lagi di pesisir pantai.
“Tadi baru datang, nyemplung 10 menit udah kena (ubur-ubur). Enggak kapok, ini mau main lagi. Tapi lebih hati-hati kalau lihat gelembung biru (ubur-ubur),” katanya.
Sama dengan Muhammad Riski Soleh, 13 tahun. Anak asal Klaten ini juga mendapat ‘salam perkenalan’ dari ‘sang gelembung biru’. Bedanya, ubur-ubur biru justru masuk ke dalam celananya.
Alhasil, paha kanannya mendapatkan sengatan dari tentakel ubur-ubur. Bahkan saat ke daratan, ubur-ubur tersebut masih menempel. Rasa panas langsung terasa begitu tentakel menempel di kulit kakinya.
“Tahu-tahu masuk ke dalam celana. Begitu kena sengat langsung teriak panas. Bekasnya kayak biduran, merah-merah,” ujar putra Sumarni, 54 tahun, ini.
Semprotan cairan cuka, berjemur sinar matahari, dan balutan pasir pantai terbukti manjur mereduksi sakit. Dwica Deswa Andarista, 12 tahun, mengaku membaik setelah mendapat penanganan. Hanya saja dia tidak bisa langsung mandi air pantai selama pengobatan.
“Sudah mendingan ini, cuma masih ada rasa perih,” kata Dwica.
Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Sutanto Joko Saputro mengungkapkan, kemunculan ubur-ubur hanya pada jam tertentu. Setidaknya pada rentang pukul 14.00 hingga sore hari. Kemunculan ubur-ubur merata di sepanjang pesisir pantai Bantul.
Terkait penanganan, dia menjamin optimal. Dampak serius tidak timbul jika korban tidak memiliki riwayat penyakit. Jajarannya telah berkoordinasi dengan Puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk penanganan lanjutan.
“Anak biasanya setelah ditangani, lebih tenang. Tapi kadang orang tuanya panic. Jadi anak ikut menangis. Setelah ditangani, antara 30 menit sampai satu jam biasanya membaik. Sengatan memang sakit, tapi tidak mematikan,” jelas Ali. (dwi/iwa/fj)