SLEMAN – Salah seorang pendiri PT PSS Sleman Sudibyo akhirnya ditunjuk sebagai manajer menggantikan Retno Sukmawati yang mengundurkan diri. Di awal pendirian, bersama Giyanto dan Supardjiono, Sudibyo sempat menjabat sebagai komisaris.

Waktu itu PSS Sleman berlaga di divisi utama. Bersama dua pendiri lain, ia merintis berdirinya PT PSS untuk menaungi klub yang kini menancapkan bendera di liga kasta tertinggi di Indonesia ini. Ia merasa terpanggil kembali masuk dalam manajemen, setelah melihat kekosongan jabatan yang tidak bisa dibiarkan berlarut.

Posisi ini seakan menjadi kursi panas. Sebab, setelah Siswantoro mundur menjelang bergulirnya Liga 1, Retno Sukmawati yang baru menjabat seumur jagung juga mundur. “Awalnya keluarga perlu penjelasan. Takutnya tidak bisa memenuhi ekspektasi. Kami kerja tim nyengkuyung untuk Sleman,” jelas Sudibyo Senin.

Ia melihat saat ini jauh berbeda dengan masa saat ia mendirikan PT PSS. “Sekarang perkembangannya sudah beda. Lain dibanding saya waktu jadi panpel 2012/2013, saat masih pendirian PT dengan almarhum Supardjiono,”  katanya.

Sehari-hari ia adalah pengusaha jasa konstruksi dengan bendera PT Abdi Mulya Utama. Kemampuan manajerial yang mumpuni menjadi modal dalam mengelola klub yang sedang dalam masa transisi ini.

“Saya lihat semua tim punya dedikasi tinggi. Suporter, alhamdulillah semangatnya luar biasa. Saya ingin membantu PSS bisa jaya. Klub kebanggaan Sleman, bagimana caranya bisa berprestasi,” ungkapnya.

CEO PT PSS Viola Kurniawati tidak ingin ambil pusing dengan kemungkinan penolakan yang dilakukan suporter. Pasalnya, Retno Sukmawati juga sempat mendapat penolakan saat menjabat. Mereka akan fokus dalam bekerja. “Kami buktikan dengan kerja terbaik saja,”  tandasnya. (cr10/laz/by)