KULONPROGO – Puluhan pengemudi taksi online di Kulonprogo mendatangi terminal Yogyarakta International Airport (YIA), Selasa malam (18/6). Mereka protes terkait larangan menaikkan penumpang. Pelarangan dilakukan oknum petugas yang berjaga di YIA.
Mengatasnamakan aksi solidaritas, para pengemudi taksi online itu tergabung dalam Transportasi Online Kulonprogo (TOKP). Mereka mendatangi bandara dan ditemui pihak Avsec PT Angkasa Pura (AP) I dan TNI AU di parkiran bandara YIA.
“Saya tadi yang pergoki, untuk sementara belum boleh. Mungkin nanti ketika sudah ada konter, boleh,” kata petugas keamanan yang tidak mau disebutkan namanya.
Petugas tersebut mengatakan, larangan dengan dalih aturan yang sudah ada di bandara Adisutjipto Jogjakarta. Padahal di YIA belum ada aturan pelarangan taksi online menaikkan penumpang.
Koordinator Bidang Birokrasi TOKP, Andre Pratama mengatakan, para pengemudi taksi online berharap ada kebijakan tertulis yang bisa diterima semua pihak. Apalagi, para pengemudi merupakan warga Kulonprogo yang ingin ikut menikmati rezeki adanya YIA.
“Kami hanya ingin bisa menarik penumpang. Itu saja. Bagaimana enaknya, dengan regulasi yang jelas,” pinta Andre.
Menurut dia, jika ada larangan, pengemudi ingin ada surat. Pihaknya sudah melayangkan surat resmi kepada manajemen AP I. Namun belum ada tindak lanjut.
Persoalan tersebut merupakan kali keempat muncul di YIA. Sebelumnya, terjadi persoalan dengan taksi konvensional dan taksi reguler. “Kami hanya ingin fair dan bisa mengambil penumpang di dalam YIA tanpa keributan,” ujar Andre.
TOKP merupakan kelompok pengemudi taksi online yang ada di Kulonprogo. Mereka sudah mendirikan koperasi dan izinnya sudah lengkap.
“Bahkan, kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kulonprogo. Kami juga didukung Bupati Kulonprogo,” tegas Andre.
Sementara pihak Avsec AP I tidak bersedia memberikan keterangan. Persoalan tersebut menyebabkan penumpang pesawat kekurangan opsi transportasi. (tom/iwa/fj)