GUNUNGKIDUL – Partai politik di Gunungkidul mulai memanaskan mesin. Parpol berusaha menjajagi calon yang dapat dijagokan dalam Pilkada 2020. Sejauh ini, parpol belum memiliki kandidat kuat.

Ada gula, ada semut. Peribahasa itu layak disematkan pada kontestasi Pilkada Gunungkidul 2020. Politikus berlomba mendekati calon-calon kandidat yang dinilai potensial menggantikan Bupati Gunungkidul Badingah.

(ERWAN TRI CAHYO/RADAR JOGJA)

Sekretaris DPD PAN Gunungkidul Anwarudin mengaku sedang menyusun kekuatan untuk menghadapi Pilkada 2020. Namun, parpol yang kerap memiliki hoki selalu menang dalam mengusung calon bupati di Bumi Handayani ini menegaskan tak bisa mengusung calon sendiri. Sebab, perolehan kursi PAN dalamPileg 2019 terbilang minim.

PAN kudu berkoalisi dengan parpol lain. ”Mulai menjalani komunikasi dengan tokoh maupun parpol lain untuk diajak berkoalisi. Resminya memang belum. Tapi, kami sudah membuat tim untuk melakukan komunikasi awal dengan sejumlah tokoh,” kata Anwarudin saat dihubungi kemarin (27/6).

Ada kemungkinan PAN akan mengusung kadernya yakni Immawan Wahyudi. Terlebih, saat ini Immawan menjabat wakil bupati Gunungkidul.

Anwarudin mengaku belum dapat memberikan komentar lebih jauh terkait pengajuan Immawan. Soal nama bakal calon, menurutnya, perlu penjajakan dan harus berkoalisi dengan parpol lain.

”Kami tentu belum bisa menyebut nama,” ujarnya.

Politikus Gerindra Gunungkidul Purwanto mengatakan, nama kandidat sudah mulai mencuat. Namun, belum ada calon pasti yang akan diusung.

Hingga saat ini, Gerindra masih melakukan komunikasi. ”Untuk pencalonan, sangat bergantung dengan keputusan DPP,” kata Purwanto.

Sedangkan Nasdem cukup optimistis. Ketua DPD Nasdem Gunungkidul Suparjo mengaku bersyukur karena partainya banyak mendulang kursi di parlemen dalam Pemilu 2019. Hal itu berbeda dengan Pemilu 2014.

Jumlah kursi meningkat dari dua wakil menjadi sembilan wakil yang duduk di DPRD Gunungkidul periode 2019-2024. ”Meningkat 450 persen dari hasil Pemilu 2014,” kata Suparjo.

Tak hanya mendulang sukes di Bumi Handayani, Nasdem juga bisa mengantarkan para calegnya menduduki kursi DPRD DIJ dan DPR RI. Suparjo berkak menjadi anggota DPRD DIJ dan DPR RI.

Suparjo mengaku gembira. Sebab, raihan 9 kursi di DPRD Gunungkidul membuat Nasdem berhak mengajukan calon bupati sendiri pada pilkada mendatang. Sesuai instruksi DPP Nasdem, partainya terbuka bagi siapapun tokoh yang mencalonkan diri.

”Tidak harus dari internal Nasdem. Memang tokoh internal ada potensi, namun belum bisa disandingkan dengan calon lain dari luar sana,” ucapnya.

PDIP, sebagai peraih kursi terbanyak di DPRD Gunungkidul, belum bersikap. Ketua DPC PDIP Gunungkidul Subekti Kuntariningsih membenarkan perihal pertemuan dengan salah satu tokoh yang disebut-sebut bakal maju dalam pilkada tahun depan. Tokoh itu adalah Mayor Sunaryanto.

”Memang ada komunikasi politik (dengan Mayor Sunaryanta). Tapi, masih sebatas menyampaikan pemikiran-pemikiran saja,” katanya. (gun/by)