SLEMAN – Mahasiswa jangan hanya jalan-jalan dan berfoto di lokasi kuliah kerja nyata (KKN). Mahasiswa harus memanfaatkan waktu KKN untuk transfer ilmu kepada masyarakat setempat.
Demikian dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat melepas mahasiswa UGM berangkat ke lokasi KKN, Jumat. “Masih banyak daerah yang terbelakang. Mahasiswa bisa membagikan ilmu yang didapatkan dari bangku kuliah,’’ kata Susi.
Dia melihat masih banyak ketimpangan di Indonesia. Terutama, antara daerah pinggiran dengan perkotaan. Baik ketimpangan pendidikan, infrastruktur, sampai kesehatan.
‘’Saya berharap mahasiswa KKN membawa paradigma baru ke daerah. Terutama dalam tata kelola sumber daya alam di wilayah tersebut,’’ pesan Susi.
UGM menerjunkan 5.360 mahasiswa untuk KKN Jumat (28/6). Kali ini, diikuti mahasiswa dari 19 fakultas. Dilaksanakan di 107 kabupaten/kota di Indonesia.
Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan, mahasiswa mengikuti KKN selama 49 hari, sampai 18 Agustus 2019. Mahasiswa UGM membantu memajukan daerah dengan program yang diusung setiap kelompok.
‘’Tidaklah sulit menghilirisasi hasil-hasil penelitian melalui KKN. Terlebih, setiap kelompok berasal dari berbagai fakultas dengan ilmu yang berbeda,’’ kata Panut.
Terdapat 51 lokasi KKN berada di wilayah pesisir dan kepulauan. Mulai Pangkajene, Natuna, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Sabang, Karimunjawa, sampai Sebatik.
Program kegiatan KKN UGM kali ini beririsan dengan sektor kelautan dan perikanan. “Ada 1.447 mahasiswa ada di 51 lokasi KKN. Ini bukti UGM ikut membangun Indonesia,” kata Panut.
Dikatakan, warga Indonesia banyak yang tinggal di kawasan pesisir. Membangun pesisir adalah usaha nyata UGM membangun Indonesia dari pinggiran.
KKN pada kawasan transmigrasi juga dilakukan di enam Kawasan Perkotaan Baru (KPB). Hal ini dilakukan sebagai embrio kota kecil atau kota kecamatan yang akan menjadi lokasi berkembangnya industri pengolahan sekunder. (cr7/iwa/er)