KULONPROGO – Masalah seputar penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2019 tingkat SMP juga terjadi di Kulonprogo. Pemicunya, sebagian orang tua calon siswa kurang memahami tata cara pendaftarannya. Pun demikian cara mengakses sistem pendaftaran secara online. Ini sebagaimana terjadi di SMPN 2 Wates dan SMPN 1 Galur Senin (2/7).
Seperti dialami Triwartini, 53, warga Desa Triharjo, Wates. Sejauh ini dia belum menemui kendala berarti saat mendaftarkan anaknya di SMPN 2 Wates. Namun dia masih bingung mengakses sistem online-nya. “Kesulitan karena tak terbiasa,” ungkapnya.
Warga lain, Setyo, 22, menilai kebingungan para orang tua siswa akibat informasi PPDB yang belum tersosialisasi secara luas. Terutama tentang sistem pendaftarannya. “Banyak yang bingung memahami syarat-syaratnya,” kata Setyo yang mendaftarkan saudaranya di SMPN 1 Lendah.
Kepala Sekolah SMPN 2 Wates Turismiyati membenarkan masih banyaknya orang tua siswa atau wli murid yang kesulitan melakukan pendaftaran online. Itu akibat ketidakpahaman mereka.
“Masih ada (orang tua siswa, Red) yang tanya, pendaftaran online harus ambil token atau tidak,” bebernya.
Lebih dari itu, lanjut Turismiyati, masih banyak orang tua siswa yang tak paham tentang syarat administrasi PPDB. Salah satunya mengenai berkas persyaratan.
Dikatakan, lembaganya memiliki alokasi kursi bagi 128 siswa baru. Sekolah telah mengantisipasi kemungkinan ketidakpahaman orang tua wali siswa. Dengan memasang pengumuman tentang teknis pendaftaran PPDB. Pengumuman dipasang di dekat loket pendaftaran.
Bagi pendaftar dari jalur zonasi SMPN 2 Wates (Kecamatan Wates dan Panjatan) sekolah menyiapkan enam petugas di tiga loket. Terdiri atas loket penyerahan berkas. Masing-masing untuk calon siswa putri, putra, dan loket bukti penyerahan berkas.
Kejadian serupa di SMPN 1 Galur. Sekolah bahkan sampai harus membuka loket layanan pendaftaran online. Demi membantu wali murid. Apalagi sistem tersebut sempat mengalami masalah teknis.
Kepala Sekolah SMPN 1 Galur Sugeng Widadi menyatakan, sistem pendaftaran online melalui website: kulonprogo.siap-ppdb.com sempat tidak bisa diakses sejak Minggu (30/6) malam. Pendaftaran bisa dilakukan pada Senin (1/7) pagi. “Pengakuan sejumlah wali murid yang mendaftar online, website baru bisa diakses tadi pagi (Senin) sekitar pukul 04.00,” ucapnya.
Persoalan lain, banyak wali murid datang ke sekolah untuk mendaftarkan anak atau kerabatnya, namun tak membawa berkas pendaftaran online. Sontak kejadian itu menimbulkan antrean panjang.
“Sempat crowded. Kami sediakan dua loket. Untuk melayani siswa yang belum mendaftar online dan loket verifikasi berkas siswa yang sudah daftar,” jelasnya.
Terpisah, Kabid Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulonprogo Jujur Santoso mengklaim, persiapan PPDB tahun ini sudah matang sejak sebelum Lebaran lalu. Ukurannya, hasil bimbingan teknis (bimtek) yang diikuti panitia dari seluruh SMP pelaksana PPDB. Bimtek selama dua hari itu termasuk sosialisasi sistem zonasi.
Ada 36 sekolah penyelenggara PPDB. Seluruhnya dibagi dalam 35 zonasi. Ada dua sekolah yang digabung menjadi satu zonasi. Yakni SMPN 1 dan SMPN 4 Wates. “Itu karena lokasi dua sekolah tersebut berdekatan,” katanya.(tom/yog/fj)