KULONPROGO – Dinas Kesehatan DIJ melakukan sosialisasi pencegahan penyakit hewan ternak khususnya antraks menghadapi Idul Adha 1440 H/2019. Sosialisasi dilakukan di Ruang Binangun, Kompleks Pemkab Kulonprogo,Selasa (2/7).

Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam, Setda Kulonprogo, Bambang Tri Budi Harsono mengatakan, sosialisasi dilanjutkan pemantauan. Hal itu untuk pencegahan penyakit hewan ternak. Terutama menjelang Idul Adha.

“Untuk mengantisipasi kemungkinan penyakit ternak yang bisa ditularkan ke manusia, khususnya sapi,” kata Bambang.

Kepala Seksi Pengamatan Penyakit, Dinas Kesehatan DIJ, Trisno Agung Wibowo mengatakan, virus antraks dipilih untuk menghidari penularan antraks. Salah satu cara untuk menyeleksi sapi yang sehat, yakni harus mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dinas Peternakan setempat.

“Itu untuk memastikan kesehatan dan keamanan agar daging kurban aman dikonsumsi,” kata Trisno.

Dikatakan, penularan antraks dari manusia ke manusia tidak akan terjadi. Namun dari hewan ke manusia bisa saja terjadi. Antraks sangat cepat penyebarannya. Bila terjadi kasus bergejala positif antraks harus segera diangani minimal ter-screening.

Sebelum menjangkiti manusia, vaksinasi akan diberikan kepada hewan yang benar-benar sehat. Termasuk pemberian obat cacing untuk hewan yang sekiranya membutuhkan sesuai anjuran dokter hewan.

Kabag Pengelolaan Stabilitas Perekonomian Daerah DIJ, Agnes Dianindria Sari mengatakan, program antisipasi antraks akan terus dikawal dari awal hingga akhir. Untuk ketersediaan pasokan dan keamanannya terjaga. Harganya dapat distabilkan, sehingga masyarakat tidak perlu takut.

Sosialisasi rutin diagendakan pada setiap tahun menjelang Idul Adha. Tapi tahun ini memiliki perbedaan dalam hal antisipasi.

‘’Antisipasi penyakit terhadap kesehatan hewan ternak khususnya hewan kurban nantinya akan terus dilakukan pemantauan. Terhadap penjual atau bahkan peternak-peternak di Kulonprogo,” kata Agnes. (tom/iwa/fj)