KULONPROGO – Polres Kulonprogo bersama Polda DIJ masih menyelidiki kasus penembakan Pos Polisi Lalu Lintas Siluwok di Desa Tawangsari, Pengasih, Kulonprogo. Hingga Jumat (5/7) polisi telah mengantongi keterangan tiga saksi mata dan circuit closed television (CCTV) yang terpasang di lokasi kejadian.

Kasubbag Humas Polres Kulonprogo AKP Sujarwo mengatakan, keterangan saksi dan rekaman CCTV sebagai petunjuk untuk mengungkap siapa pelaku penembakan yang terjadi Kamis pagi (4/7) itu. Pun dengan kemana arah kedua pelaku yang berboncengan mengendarai sepeda motor itu kabur setelah beraksi.

Menurutnya, aktivitas di pos polisi sudah kembali normal. Personel polisi sudah bertugas standby seperti biasanya.

”Peristiwa itu tidak menjadi hambatan bagi kepolisian untuk memberikan pelayanan,” jelas Sujarwo di kantornya Jumat.

Karena itu, Sujarwo mengimbau masyarakat tak perlu waswas. Polisi bersama TNI menggaransi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Berbeda dengan progres pelemparan bom molotov di Magelang Kota. Polres Magelang Kota Jumat telah mengantongi ciri-ciri pelaku dan sepeda motor yang digunakan. Bahkan, polisi menduga pelaku pelemparan bom molotov di rumah dinas ketua DPRD Kota Magelang dan kantor Unit Laka Satlantas Polres Magelang Kota Rabu malam (3/7) adalah orang yang sama. Itu berdasar hasil pemeriksaan tujuh saksi dan analisa rekaman CCTV yang terpasang di beberapa sudut.

Dari rekaman CCTV itu diketahui, pelaku menjalankan aksinya di kantor unit laka lantas yang terletak di Jalan Ikhlas Kota Magelang. Tak lama kemudian, pelaku melakukan aksi serupa di rumah dinas ketua DPRD Kota Magelang.

”Barang bukti berupa pecahan botol kami kirim ke Laboratorium Forensik di Semarang,” jelas Kapolres Magelang Kota AKBP Idham Mahdi di kantornya.

Seperti diberitakan, rentetan aksi teror terjadi di Kota Magelang dan Kulonprogo. kantor Unit Laka Satlantas Polres Magelang Kota Rabu malam (3/7) dilempar bom molotov. Tidak ada kerusakan serius akibat aksi itu. Keesokannya, persisnya Kamis pagi (4/7) Pos Polisi Lalu Lintas Siluwok ditembak. Dari pemeriksaan saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) diketahui, pelaku berjumlah dua orang dengan mengendarai sepeda motor.

Di tempat terpisah, Kapolda DIJ Irjen Pol Ahmad Dofiri menegaskan, aksi di Kota Magelang dan Kulonprogo tidak saling berkaitan. Kapolda menduga motif pelaku hanya iseng. Lantaran pelaku hanya menggunakan senapan angin. Toh, situasi di sekitar lokasi saat kejadian juga sepi.

”Kecuali lagi (saat kejadian) ada orang. Gotri kan senapan angin. Tidak ada hal (lain) yang ini, (pelakunya, Red) hanya orang lewat,” ujarnya di Mapolda DIJ.

Karena itu, Kapolda tidak mengintruksikan peningkatan pengamanan. Situasi di DIJ kondusif.

Udah nggak usah di-gede-gedein. Orang lewat saja itu. Kalau lidik, ya tetap kami lakukan,” katanya. (har/zam/rg)