KULONPROGO – Objek wisata Bendung Kamijoro di Dusun Kaliwiru, Tuksono, Sentolo, Kulonprogo semakin banyak dikunjungi wisatawan. Kondisi itu mengharuskan pengelola menambah pagar pengaman bendung di tubir sungai. Kebutuhan pagar tersebut sangat krusial demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Pengampu Kegiatan Sub Unit Karangtaruna Tunas Harapan, Dusun Kaliwaru Sugeng Lana Raharja menyadari hal itu. Pagar besi perlu ditambah supaya lebih rapat. Supaya tak membahayakan wisatawan. Khususnya anak-anak. Namun, penambahan pagar pengaman ternyata belum bisa diwujudkan. Sebab, hingga saat ini objek wisata baru itu belum diresmikan dan diserahkan kepada pengelola.

Karena itu, solusi sementara pengamanan hanya dengan memasang jaring pada seluruh pagar. Langkah tersebut mengingat keterbatasan dana. Sugeng berharap pemerintah daerah turun tangan. Setidaknya tak perlu menunggu serah terima pengelolaan Bendung Kamijoro sekitar empat bulan ke depan.

Di sisi lain, pengelola telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung pengembangan potensi wisata Bendung Kamijoro. Salah satunya dengan membangun fasilitas umum seperti toilet dan musala. Pengelola juga telah mengajukan izin wisata kepada Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) DIJ. Agar disediakan beragam wahana sebagai sumber pendapatan.

“Selama libur Lebaran pengunjung membeludak. Tak kurang tiga ribu orang per hari,” ujarnya Selasa (9/7).

Saat akhir pekan atau tanggal merah, lanjut Sugeng, rata-rata pengunjung mencapai dua ribu orang.

Saat ini para pengunjung bisa menikmati berbagai wahana permainan anak. Seperti mobil-mobilan, rumah balon, dan ATV. Mereka juga bisa bersantai di area taman dan jajan kuliner khas di lapak-lapak pedagang.

Para pengunjung tidak dipungut biaya masuk. Sebab pintu masuk objek wisata ini merupakan jalan umum.

Mereka hanya perlu membayar biaya parkir. Masing-masing Rp 2.000 untuk motor, Rp 5.000 (mobil), dan Rp 10.000 – Rp 25.000 (bus).

Sebelumnya, mantan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menyatakan, Bendung Kamijoro memiliki potensi besar untuk bersaing dengan objek wisata lainnya. Dengan catatan pengelola harus bisa memunculkan sesuatu atau ciri khas untuk menarik animo wisatawan.

“Harus berbeda. Angkat potensi yang ada hingga muncul ciri khas yang berbeda dengan lainnya,” ucapnya. (tom/yog/rg)