JOGJA – Kehadiran Bonek ke Sleman tak terbendung lagi. Meskipun Panpel PSS Sleman tak memberikan kuota bagi suporter fanatik Persebaya Surabaya itu. Untuk menyaksikan langsung laga PSS kontra Persebaya pada putaran kedelapan Shopee Liga 1 2019 hari ini (13/7).

Kendati demikian, Panpel PSS pilih persuasif. Dengan menyediakan ruang bagi Bonek untuk nonton bareng (nobar). Itu demi meminimalisasi gerudukan bonek liar di area Maguwoharjo International Stadium (MIS). Demi terciptanya suasana kondusif dan tanpa ada aksi anarkistis oleh Bonek. Baik di lingkungan sekitar stadion maupun wilayah Sleman dan Jogjakarta secara umum.

“Ya, kami akan sediakan layar lebar di dua lokasi di sebelah timur (luar kawasan, Red) stadion,” ujar Ketua Panpel PSS Tri Mulyanta Jumat (12/7).

Pengamanan selama pertandingan tetap menjadi fokus Panpel PSS. Mengingat laga big match kali ini berpotensi menyedot animo masyarakat. Tak tanggung-tanggung, sekitar 1.100 personel keamanan akan dikerahkan di sekitar MIS. Termasuk back up dari aparat TNI dan Polri. Sistem pengamanan berlapis tak hanya di dalam area stadion. Tapi juga jalur masuk ke MIS.

Tri memastikan hanya penonton yang bertiket boleh masuk lewat pintu gerbang stadion.

Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) stadion Maguwoharjo Sumadi menuturkan hal senada. Area stadion akan dijaga super ketat. Pernyataan Sumadi cukup beralasan. Sebab, menurutnya, setiap kali Persebaya bertandang ke Sleman selalu menimbulkan keresahan warga. “Banyak warung yang dijarah,” bebernya.

Sebagaimana diketahui, keputusan Panpel PSS untuk tak memberi kuota bagi Bonek bukan langkah sepihak. Tapi atas instruksi Kapolda DIJ Irjen Pol Ahmad Dofiri. Demi menjaga kondusivitas. Juga atas penolakan warga yang berdomisili di sekitar MIS. “Mereka (Bonek) suka minta makan. Kalau tak diberi tidak mau pergi,” keluh Ade Irawan, pemilik warung burjo di dekat MIS. “Kadang ada juga yang jajan, tapi duitnya kurang,” tambahnya.

Terpisah, Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIJ Ahmad Syauqi Soeratno menyatakan, sepak bola harus menjadi sarana hiburan dan pencapaian prestasi. Sepak bola tidak boleh dikonstruksi sebagai aktivitas anarkistis. “Tindak anarkistis dalam sepak bola berpengaruh pada pengembangan karakter. Terutama bagi para pemain muda,” katanya di sela pembukaan Liga 3 DIJ di Lapangan Gamelan, Berbah, Sleman Jumat.

Kehadiran Bonek, lanjut Syauqi, menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Apalagi, meski tak mendapat kuota, mereka tetap datang ke Sleman untuk mendukung Persebaya. Menurutnya, setiap panpel berhak melarang suporter tim tamu untuk bertandang. Dengan tujuan menjaga kondusivitas. Karena itu, dia berharap kepada para suporter untuk lebih dewasa dalam mendukung tim kesayangan mereka.

Syauqi mengakui, Asprov PSSI memang tidak masuk dalam domain liga profesional. Karena liga tersebut di bawah naungan PT Liga Indonesia Baru (LIB). “Tapi kami bisa memberikan saran dan catatan agar pertandingan berjalan kondusif,” ujarnya.

Dikatakan, perserta liga profesional seharusnya bisa menjadi role model bagi pengembangan sepak bola pemain muda. “Makanya setiap klub harus mampu membina suporter untuk menjaga sepak bola dari tindakan anarkistis,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolda DIJ Irjen Pol Ahmad Dofiri terus mengimbau para Bonek untuk tak memaksakan diri datang ke MIS. Karena kehadiran mereka bisa mengundang kerawanan. “Mereka kan tak bisa menonton di stadion. Lalu mau ke mana,” ucapnya.

Demi menjaga kondusivitas Jogjakarta, Kapolda mengambil langkah antisipasi sejak awal. Bonek liar disisir untuk dikumpulkan. Dan langsung dikembalikan ke daerah asal. “Kami kerja sama dengan Polda Jawa Timur dan Polda Jawa Tengah,” ungkapnya.

Kapolda menegaskan, aparat tak akan bertindak segan mengamankan Bonek yang berbuat onar dan melanggar pidana.

Tak kurang dua ribu personel Polda DIJ telah disiagakan untuk mengamankan pertandingan hari ini.

Bupati Sleman Sri Purnomo menegaskan, siapa pun yang datang ke Bumi Sembada akan diterima dengan baik. Asal mereka bersikap sopan dan saling menghormati. “Sleman itu daerah yang toleran dan bisa menerima siapa pun,” tuturnya.

Terkait kehadiran Bonek, Sri Purnomo menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian.(cr18/bhn/har/yog/rg)