GUNUNGKIDUL – Muhamad Pasha Pratama kini bisa tersenyum. Bocah piatu yang sempat gagal mendaftar di SMP negeri itu difasilitasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul melanjutan jenjang pendidikannya.

”Mulai hari ini sudah sekolah,” jelas Kepala Disdikpora Gunungkidul Bahron Rasyid melalui sambungan telepon kemarin (15/7).

Ya, bocah 12 tahun yang ayahnya mengalami gangguan jiwa itu melanjutkan pendidikan di SMP Ekakapti, Karangmojo. Dinas juga siap memberikan Pasha fasilitas antar jemput ke sekolah.

Menurut Bahron, beberapa donatur telah siap memberikan bantuan berupa sepeda listrik. Itu sebagai solusi jangka panjang transportasi Pasha menuju sekolah.

”Harapannya dapat digunakan sebagai sarana berangkat maupun pulang ke sekolah sejauh kurang lebih 5 kilometer,” ujarnya.

Terkait Pasha yang sempat gagal mendaftar di SMP negeri, Bahron menegaskan, bukan faktor zonasi. Pasha gagal karena usianya lebih muda tiga hari dibanding pendaftar lainnya.

”Misal ada satu siswa lahir pada tanggal 1 April dan 2 April pada tahun yang sama. Maka prioritasnya siswa yang lahir pada 1 April,” ungkap Bahron mencontohkan.

Dalam kesempatan itu, Bahron juga menyinggung pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (PLS). Berdasar pantauan, Bahron mengklaim, tidak ada persoalan. Seluruh sekolah fokus menggelar masa PLS sesuai imbauan dinas. Yakni membekali siswa baru agar mengetahui seluk-beluk sekolah.

”Semua kepala sekolah SMP negeri maupun swasta se-Gunungkidul sudah kami undang untuk memberikan evaluasi hari pertama masuk sekolah,” ucapnya. (gun/zam/zl)