JOGJA –  Yoga Pratama berpeluang tampil untuk kali pertama di skuad PSIM Jogja saat berhadapan dengan Persatu Tuban, di Stadion Bumu Wali Sabtu (20/7). Pemain asli Jogja ini menjadi salah satu dari 20 pemain yang dibawa pelatih PSIM Jogja Aji Santoso.

Ya, selama di bawah asuhan pelatih Vladimir Vujovic, pemain yang sempat dipanggil training camp bersama skuad U-23 Indra Sjafri belum juga mendapatkan kepercayaan bermain. Padahal, di musim lalu dia kerap menjadi pilihan utama pelatih Bona Simanjuntak.

Yoga mengaku siap memberikan yang terbaik bila nanti mendapatkan kepercayaan bermain dari menit awal. Namun, dia mengaku untuk bisa tembus ke tim utama tidak mudah. Sebab, harus bersaing dengan sejumlah pemain yang kerap bermain secara reguler. “Pokoknya saya siap dimainkan kapan saja,” kata Yoga Kamis.

Apalagi keberadaan Aji selama ini terkenal mengorbitkan para pemain muda. Sehingga, bukan tidak mungkin jebolan jabolan SSB MAS mendapatkan kepercayaan bermain. Menurutnya, semua kembali ke diri pemain masing-masing. “Kalau tidak mampu menampilkan permainan sesuai keinginan pelatih, dia tentu akan mencari pemain yang lebih sesuai,” kata Yoga.

Sementara itu melawan Persatu menjadi tantangan pertama bagi Aji Santoso. Praktis, mantan pelatih Persela Lamongan itu cuma memiliki waktu optimal tiga hari saja untuk meracik strategi permainan Ichsan Pratama dkk.

Meski punya waktu yang sempit, Aji melihat progres anak asuhnya cukup baik dalam melahap taktikal yang diberikan. Itu dikarenakan tim sudah terbentuk dengan baik. Dia hanya memberikan taktikal. “Tapi kelihatannya mereka sudah bisa memahami apa yang saya inginkan,” jelasnya.

Melawan Persatu Tuban, Aji menargetkan timnya bisa mencuri poin. Diakuinya, dia maish “buta” peta kekuatan lawan yang akan dihadapi. Namun, sebelum pertandingan, Aji akan menganalisis kekuatan Laskar Ronggolawe- julukan Persatu Tuban. “Kami akan lihat kekuatannya seperti apa,” kata Aji.

Manajer PSIM Jogja David MP Hutauruk, berharap penggawa Laskar Mataram tak jemawa menghadapi Persatu Tuban. Faktor tuan rumah, akan menjadikan lawan yang dihadapi bermain semaksimal mungkin untuk mendapatkan poin penuh. “Mengingat faktor tuan rumah dan dukungan penonton pasti memengaruhi,” jelasnya. (bhn/din/by)