SLEMAN – Hari Koperasi Nasional diperingati setiap tanggal 12 Juli. Pada peringatan ke-72, Kementerian Koperasi dan UKM memberikan penghargaan Koperasi Berprestasi dan Jasa Bakti Koperasi.
Penghargaan itu ditujukan kepada sejumlah kepala daerah, tokoh penggerak koperasi, dan pengurus koperasi. Salah satu yang mendapat penghargaan adalah Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sleman Pustopo.
“Kami mendapatkan penghargaan Jasa Bakti Koperasi dan UKM,” kata Pustopo saat ditemui di ruangannya, Kamis (18/7).
Penghargaan tersebut diberikan kepada pihak yang berperan aktif dalam mensukseskan pembinaan dan pengembangan koperasi dan UKM di wilayah kerjanya. Sehingga menjadi contoh bagi masyarakat lain.
Penghargaan Jasa Bakti Koperasi dan UKM ini, kata dia, diberikan kepada bupati atau wali kota, kepala dinas, pengurus koperasi, dan tokoh masyarakat. Saat itu diberikan di Purwokerto, Jawa Tengah, dalam rangkaian acara Hari Koperasi Nasional Ke-72.
“Para penerima penghargaan adalah orang-orang yang memberikan kontribusi lebih dari seharusnya demi kemajuan koperasi,” ujarnya.
Dia menuturkan, berdasar penilaian dari kementerian, koperasi di Sleman dianggap sudah maju dan berkembang. Sehingga bisa memajukan kesejahteraan anggota. Selain itu peran dari dinas untuk memajukan koperasi juga punya dampak.
“Tapi ini juga menjadi tantangan tersendiri untuk mempertahankan dan meningkatkan pengembangan koperasi dan UKM,” jelasnya.
Di Sleman saat ini ada 414 koperasi yang terdata. Sedangkan UKM sudah menyentuh angka 37 ribu. Namun jumlah UKM itu belum termasuk UKM pertanian.
Lebih lanjut dikatakan, hingga saat ini perputaran uang pada koperasi di Sleman sangat besar. Mencapai Rp 2 triliun per tahun dengan total nilai aset mencapai Rp 1,3 triliun.
Pihaknya juga mendorong agar koperasi tidak hanya bergerak pada simpan pinjam. Namun juga harus mulai merambah sektor riil. Seperti dengan mendirikan toko, bengkel dan lain sebagainya. “48 persen koperasi sudah ada sektor riilnya,” bebernya.
Guna memajukan koperasi, pihaknya mulai mendorong agar pemuda bisa menjadi tulang punggung koperasi. Selain itu, turut memfasilitasi untuk pembuatan badan hukum terhadap koperasi.
Khususnya untuk kelompok usaha yang sudah punya embrio koperasi dan sudah memiliki omzet. Tujuannya para anggota punya pijakan hukum yang jelas. “Tapi tidak semua difasilitasi, hanya yang punya visi misi jelas saja akan kami bantu untuk diajukan ke notaris,” jelasnya.
Peringatan Hari Koperasi Nasional di DIJ baru akan dilaksanakan 25 Juli mendatang. Bertempat di The Rich Hotel dan Jogja City Mall (JCM), Sleman, selama tiga hari.
Harapannya hal ini bisa semakin mengenalkan koperasi dan UKM kepada masyarakat luas. Bukan hanya koperasi dan UKM di Sleman saja, melainkan dari seluruh DIJ.
“Pandangan koperasi kecil dan hanya di kampung itu hilang. Harapannya koperasi itu tidak dipandang sebelah mata dan bisa naik kelas,” tambah Pustopo. (*/har/laz/rg)