BANTUL – Buah kerja keras Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Bantul membuahkan hasil. Terobosan mobil keliling pajak Bantul yang mulai digulirkan pada awal 2018 masuk Top 99 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019. Reward-nya, Bupati Bantul Suharsono menerima penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Syafruddin di Semarang tadi malam (18/7).

Tidak sembarang pemkab/pemkot bisa lolos sebagai Top 99 dalam kompetisi yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) ini. Pada KIPP 2019, misalnya. Mobil keliling pajak Bantul harus bersaing dengan 3.156 inovasi dari seluruh Indonesia.

BAWA NAMA BANTUL: Sekda Bantul Helmi Jamharis (tiga dari kiri) bersama Kepala BKAD Trisna Manurung (dua dari kiri) dan Plt Kabid Penagihan BKAD Dharmawan Purwana usai presentasi di Kemen PAN-RB. (BKAD FOR RADAR JOGJA)

Menurut Kasubbid Keberatan Bidang Penagihan, BKAD Bantul Herwina Dian Aprilia, tahapan seleksi KIPP 2019 panjang dan ketat. Setelah terdaftar, BKAD harus men-submit ke bagian admin Kemenpan-RB. Hanya ada 1.872 inovasi yang sukses melalui tahapan ini. Namun, tidak sedikit peserta yang berguguran lagi ketika melalui seleksi administrasi. Ada 1.651 inovasi yang dinyatakan lolos. Nah, inovasi BKAD sukses menembus penilaian proposal sekaligus terpilih sebagai Top 99.

”Kemudian, ada presentasi dan wawancara oleh tim panel independen,” jelas Wina, sapaannya, di sela menghadiri pemberian penghargaan.

Ada tiga pejabat Pemkab Bantul yang mempresentasikan inovasi mobil keliling pajak Bantul di depan tim panel independen pada 4 Juli itu. Yaitu, Sekretaris Daerah Bantul Helmi Jamharis, Kepala BKAD Trisna Manurung, dan Plt Kepala Bidang Penagihan BKAD Dharmawan Purwana. Dalam sesi itu, rombongan pemkab tersebut hanya diberikan waktu 30 menit.

”Presentasi 10 menit, wawancara atau tanya jawab antara tim panel dan presenter 20 menit,” sebutnya.

Perempuan berkacamata ini mengaku puas dengan pencapaian ini. Apalagi, BKAD baru mengikuti KIPP kali ini. Di sisi lain, perjalanan realisasi inovasi mobil keliling pajak Bantul sempat tertatih-tatih. BKAD baru memiliki dua armada saat inovasi ini digulirkan pada awal 2018. Padahal, BKAD idealnya dibekali lima armada. Agar inovasi ini bisa melayani di 17 kecamatan se-Bumi Projotamansari.

Kendati begitu, minimnya armada akibat keterbatasan anggaran pemerintah daerah itu tak menyurutkan semangat BKAD. Instansi yang berkantor di kompleks Parasamya ini baru memiliki lima armada komplet setahun berselang. Setelah progres dua armada mobil keliling pajak Bantul menunjukkan progres signifikan. Inovasi ini menuai respons hangat wajib pajak (WP). Khususnya WP pajak bumi dan bangunan (PBB). (zam/fj)