SLEMAN – Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengadakan Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM). Digelar di kawasan Candi Prambanan pada Minggu-Kamis (21-25/7).
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan KBKM merupakan tindak lanjut Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2018. Minat dan keterlibatan anak muda sangat besar.
“Sayangnya, di kongres itu, anak muda yang berbicara masih terbatas,” ungkap Hilmar (22/7).
KBKM menjawab tantangan guna memajukan kebudayaan. Memanfaatkan sains (science), teknologi (technology), rekayasa (engineering), seni (art), dan matematika.
Ada empat kelompok dalam KBKM. Yakni purwarupa aplikasi (46 kelompok), purwarupa fisik (31 kelompok), aktivasi kajian (25 kelompok), dan aktivasi kegiatan (31 kelompok). “Sekarang saatnya berkarya mewujudkan Indonesia bahagia,” kata Hilmar.
Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan untuk memajukan kebudayaan, wajar menggunakan pendekatan Sains, Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika (STEAM). Khususnya dipadukan unsur teknologi yang lekat dengan keseharian kaum muda.
“Diharapkan ada hubungan dialektik antara alam kesadaran dengan alam nyata. Bisa dijadikan media dari alam kesadaran kita,” kata Muhadjir usai membuka KBKM di Candi Prambanan (21/7).
Muhadjir berharap KBKM diselenggarakan rutin. Dibarengi dengan evaluasi. KBKM menjadi upaya pemerintah membudayakan STEAM pada kaum muda. “Mendarah dagingkan STEAM kepada masyarakat merupakan gerakan budaya,” ujar Muhadjir.
Gubernur DIJ Hamengku Buwono X mendorong kaum muda menjadi pribadi inovatif dan profesional. ‘’Kebudayaan yang dirumuskan pada Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 harus mendorong bangsa menuju peradaban maju,’’ katanya.
KBKM bertajuk Kaum Muda Berkarya, Indonesia Bahagia. Diikuti 561 peserta. Tergabung dalam 132 kelompok dari 28 provinsi.
Menjadi ruang berkumpul, berekspresi, serta menghadirkan solusi. Atas tantangan pemajuan kebudayaan oleh kaum muda. (har/iwa/by)