GUNUNGKIDUL – Para petani di Gunungkidul mengeluh kepada Gubernur DIJ Sultan Hamengku Buwono X terkait serangan monyet di lahan pertanian mereka. Mereka kesulitan bercocok tanam karena hampir setiap hari didatangi monyet ekor panjang.

Salah seorang perwakilan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Desa Pundungsari, Sudiyono mengatakan, serbuan monyet ini sudah terjadi lama beberapa tahun terakhir.”Khususnya warga pengelola lahan pegunungan Desa Pundungsari, dan Karangsari, hingga beberapa wilayah sekitarnya. Masyarakat kesulitan menghalaunya,’’ terangnya saat sesi tanya jawab dalam rangkaian agenda kunjungan kerja (kunker) gubernur di Desa Rejosari, Kecamatan Semin.

Menurutnya, kawanan monyet juga mulai mendekati tanaman di permukiman penduduk. Karena itu, mewakili warga pihaknya meminta agar diberikan solusi. Dengan demikian ke depan pegunungan bisa ditumbuhi tanaman palawija dan padi untuk kesejahteraan masyarakat.”Dulu waktu saya kecil di gunung-gunung itu ditanami palawija,” ucapnya.

Menanggapi permintaan warga tersebut, Sultan HB X mengaku teringat peristiwa serangan monyet ekor panjang besar-besaran di Gunungkidul beberapa tahun silam. Waktu itu pihaknya berkoordinasi dengan Kementrian Kehutanan. Oleh kementrian didatangkan beberapa orang dari suku Badui.

“Ternyata luar biasa pengalaman yang saya lihat itu. Dia (orang Badui) tahu di Rongkop sini yang bisa ditangkap 50 ekor karena 50 ekor yang 49 itu, anak buah yang satu komandannya,” kata Sultan HB X. Karena itu, pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan kementrian kehutanan terkait penanganan monyet ekor panjang ini. Apakah metode itu akan digunakan lagi atau ada cara lain.

Bupati Gunungkidul Badingah, mengucapkan terima kasih kepada gubernur yang telah berkenan melakukan kunjungan ke Bumi Handayani. “Kunjungan Ngarso Dalem ini sangat memotivasi saya bersama masyarakat dalam membangun Gunungkidul yang lebih baik kedepan”, kata Badingah.

Pada kesempatan tersebut Sultan juga menyerahkan bantuan Rp 30 juta untuk pengembangan sarana air bersih di Desa Rejosari. (gun/din/zl)