BANTUL – Tim juri dari empat kementerian melakukan kunjungan ke SMKN 1 Bantul dalam rangka penilaian Lomba Sekolah Sehat (LSS) 2019 Senin (29/7). Kegiatan ini merespons surat edaran tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementrian Agama (Kemenag), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Dewan Juri Kemenkes Wara Pratiwi mengungkapkan, kesehatan ini penting karena kesehatan berpengaruh pada kondisi badan dan aktivitas manusia. Sehat diawali dengan kebersihan. Jika perilaku hidup bersih dan sehat diterapkan sejak dini, dapat menyongsong era bonus demografi. Pada 10 hingga 15 tahun ke depan, akan menghasilkan SDM yang produktif, sehat dan cerdas.

“Nah untuk menumbuhkan perilaku hidup sehat ini harus dibutuhkan kerja sama dengan semua pihak,” katanya. Di antaranya pihak keluarga apabila di lingkungan rumah, pihak sekolah dan lain-lain.

Menurutnya, mendapatkan juara bukanlah tujuan akhir. Dengan kegiatan ini diharapkan semangat siswa dan guru dalam meningkatkan perilaku hidup sehat semakin tinggi. Sebab, perilaku itu merupakan investasi masa depan. Akan berguna dan berdampak positif ditanamkan kembali pada anak keturunannya.

Dia menjelaskan, penilaian kali ini merupakan minggu putaran ketiga. Perlombaan sekolah sehat yang dilakukan secara serentak di lima provinsi. Kegiatan ini dihadiri Bupati Bantul Suharsono. Dia memberikan apresiasi terhadap kegiatan dan pihak sekolah yang telah menyambut dan memberikan kesan baik.

“Karena bersih itu sehat. Mari kita bersama-sama mewujudkan Bantul bebas sampah 2019,” ajak Suharsono kepada seluruh warga yang hadir. Dia mengatakan, pihaknya telah mengerahkan dukuh dan perangkat desa untuk menyiapkan bak sampah.  Dia juga memberikan bak sampah dan truk pengangkut sampah di 17 kecamatan.  (cr6/laz/zl)