JOGJA – Program keluarga berencana (KB) di DIY dinilai sukses. Buktinya selama empat dekade ini telah mengalami kesuksesan dalam mengerem laju pertambahan penduduk.
Itu disampaikan Sekretaris Provinsi DIY Gatot Saptadi dalam pertemuan kemitraan yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) DIY. Dikemas dalam Seminar Hari Keluarga dengan tema “Hari Keluarga, Hari Kita Semua”, di Hotel Neo Awana, Senin (29/7).
Kegiatan yang masih dalam satu rangkaian dengan peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-26 ini dihadiri oleh 192 peserta dari seluruh DIY, yang meliputi Stakeholder, Mitra kerja BKKBN, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), LSM, Tokoh Agama yang tergabung dalam Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (FAPSEDU), dan Komunitas Generasi Milenial.
Gatot menyampaikan, pertambahan penduduk yang tidak terkendali dapat mengakibatkan pengangguran, urbanisasi yang tidak terkontrol, kurangnya ketersediaan tempat tinggal, kurangnya kesempatan anak usia sekolah untuk mengenyam pendidikan dasar, dan tingginya angka kriminalitas. “Karena itu, program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK) wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Plt Kepala Perwakilan BKKBN DIY Rohdhiana Sumariati SSos MSc menjelaskan, pengendalian penduduk dilakukan salah satunya melalui upaya penurunan Total Fertility Rate (TFR) atau jumlah anak yang dimiliki oleh seorang wanita pada masa reproduksi. “Angka TFR 1,83 diupayakan dengan meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi,” ungkapnya.
Rohdhiana menuturkan Program KB juga berperan besar untuk mencapai pengurangan angka kematian ibu dan anak melalui perencanaan keluarga dengan mengatur kehamilan yang aman, sehat, dan diinginkan. Saat ini BKKBN sedang memberdayakan masyarakat dan ketahanan keluarga melalui Program Tri Bina, yakni BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), dan BKL (Bina Keluarga Lansia), dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). “Untuk meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa ini, memang diperlukan peran keluarga yang utuh dan tangguh,” tuturnya.
Kepala Bidang KB-KR Perwakilan BKKBN DIY Dra Joehananti Chriswandari menambahkan, salah satu aspek dalam upaya pembangunan keluarga adalah mengkampanyekan perencanaan berkeluarga yang baik, salah satunya Pendewasaan Usia Perkawinan. “Kependudukan merupakan masalah yang sangat krusial, yang harus ditangani dengan baik dan diperlukan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat dan institusi lainnya,” jelasnya. (*/pra/er)