JOGJA – Pramuka masa kini tak hanya pandai teknik survival semata. Sosok pramuka masa kini jugaa harus bisa menjawab tantangan zaman. Salah satunya adalah jeli dan menguasai teknologi.
Harapan itu disampaikan Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Jogja Kak Heroe Poerwadi saat mendampingi Visitasi Gugus Depan Unggul Pramuka di SD Lempuyangwangi, Rabu (30/7). Menurut dia, pramuka lebih bregas. “Ini tugas salah satu pembinanya juga, agar anak jangan hanya kenal handphone untuk bermain game saja. Hal positif dari handphone itu sangat banyak. Menjadi pramuka yang melek teknologi itu juga penting,” pesannya
Wakil Wali Kota Jogja ini memastikan komitmennya mendukung kegiatan kepramukaan. Di Kota Jogja, pramuka wajib bagi siswa tingkat SD dan SMP. Tidak hanya sekadar kegiatan ekstrakurikuler. Pramuka, lanjutnya, memiliki peran membentuk karakter.
Mulai dari ketrampilan individual hingga kelompok. Aspek-aspek pembelajaran menjadi poin kuat dalam sejarah pramuka. “Pramuka mampu melahirkan individu yang peduli sosial. Ini karena didalamnya mengutamakan interaksi dan komunikasi,” ujarnya.
Tercatat hingga saat ini Kwarcab Kota Jogja memiliki sekitar 300 gugus depan. Anggota terlantik mencapai 5.000 personil. Sementara jika dihitung secara pasif memiliki belasan ribu anggota pramuka. Terdiri dari golongan Siaga hingga Pandega.
Tim Visitasi Gugus Depan Unggul Ditjen Pembinaan SD Kemendikbud Muhammad Amin mengakui DIJ memiliki sejarah baik. Bahkan tradisi pramuka tetap eksis dan bertahan. Sehingga tidak hanya bertahan sebagai wujud ekstrakurikuler. “Itulah mengapa DIJ khususnya Kota Jogja selalu semangat saat ada kegiatan pramuka,” jelasnya. (dwi/pra/er)