KULONPROGO – Idul Adha sembilan hari lagi. Menjadi momen yang ditunggu pembuat pisau dan pande besi. Salah satunya Pande Besi Bina Karya di Pedukuhan Klopo X, Desa Bendungan, Wates, Kamis (1/8). Jumlah permintaan pisau meningkat tajam.
Banyak warga membeli atau memperbaiki pisau. Guna persiapan menyembelih dan memotong daging hewan kurban.
Kelompok pande besi di pedukuhan setempat sudah menjadi langganan warga sejak berdiri dua dekade lalu. Jumlah permintaan meningkat dua kali lipat menjelang Idul Adha.
“Omzet pendapatan kami naik hampir 200 persen. Banyak warga memesan pisau,” kata salah seorang pande besi Singgih Nurrahmat.
Dia bekerja ekstra memenuhi permintaan konsumen. Tidak hanya dari Kulonprogo saja. Sehari bisa memproduksi hingga 60 pisau. Jauh lebih banyak dibanding hari biasa yang hanya 20 pisau.
“Harga tetap. Pisau kecil Rp 25 ribu per buah. Sedangkan ukuran medium berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu per buah. Pisau kualitas super berbahan baja jenis K110 Rp 50 ribu hingga Rp100 ribu per buah. Kalau golok atau pisau panjang Rp 700 ribu per pisau,” jelasnya.
Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Perdagangan Kulonprogo, Dewantoro mengatakan perkembangan sentra pande besi cukup bagus. Terutama dari sisi produksi.
“Produksi kelompok ini mampu menembus pasar nasional. Jadi tidak hanya warga Kulonprogo yang pesan. Tetapi juga dari luar daerah seluruh Indonesia,” kata Dewantoro.
Menurut dia, melihat potensi kelompok pande besi tersebut, pihaknya juga membantu peralatan produksi dan rumah produksi kepada Bina Karya sejak 2016. “Untuk peralatan produksi hampir Rp 200 juta. Sedangkan rumah produksi Rp 150 juta,” katanya. (tom/iwa/fj)