SLEMAN – Ngeband merupakan hak setiap orang. Termasuk jajaran anggota Polda DIY dengan Progo Police Band. Berdiri sejak 2014 silam, mereka sudah tampil di event internasional, seperti Prambanan Jazz.

Salah seorang personel Progo Police Band Bripka Octaviani Andriani Pratama menuturkan, band ini dibentuk oleh pimpinan Polda DIY. Adanya band ini, kata dia, menjadi wadah bagi personel Polda DIY yang memiliki minat dalam hal bermusik.  “Personel bandnya tidak hanya dari Polda saja, juga ada dari Polres,” ungkap Bripka Octa yang saat ini berdinas di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY itu.

Pada awalnya, setiap Polres memiliki grup band. Namun, atas inisiasi dari salah seorang pimpinan Polda DIY maka dibentuklah Progo Police Band. “Lalu dari situ ada seleksi untuk menentukan personel band, tentu personel itu yang dianggap baik dari versi Polda karena kami kan bukan musisi,” jelasnya.

Perempuan yang menjadi vokalis itu mengatakan selain dia ada tujuh personel lagi. Yaitu dari Polres Sleman, Gunungkidul dan PNS Polri. Dalam band itu, terdapat tiga vokalis, pemain biola, gitar, bass, keyboard dan drum.

Dia menambahkan pada awal band ini terbentuk tugasnya yaitu untuk membantu kepentingan kedinasan. Sosialisasi atau penyuluhan ke masyarakat, contohnya. “Karena kalau sosialisasi dengan cara seperti ini lebih mudah diterima oleh masyarakat,” bebernya.

Namun, seiring berjalannya waktu, selain mendukung tugas kepolisian band tersebut ternyata juga kerap diundang untuk mengisi acara. Bahkan sempat juga mengisi acara Prambanan Jazz pada 2017. “Saat itu kami jadi band pembukanya,” kenangnya bangga.

Lagu apa saja yang dibawakan? Bripka Octa mengaku bersama personel lain masih kerap meng-cover lagu orang. Namun, sejauh ini mereka juga sudah menulis lagu sendiri. Bahkan ada rencana untuk merilis mini album. “Rencananya tahun ini, rencananya ada lima sampai enam lagu, tapi karena sibuk baru tiga lagu yang selesai, dan rencana rilis album juga kami tunda,” jelasnya. (har/pra/by)