PURWOREJO – Permintaan bantuan keuangan untuk mendukung kegiatan peringatan Hari Kemerdekaan RI sebaiknya dihindari mahasiswa yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Hal tersebut untuk menghindari penilaian negatif masyarakat terhadap kegiatan KKN.
Demikian disampaikan Asisten Pemerintahan Setda Purworejo Gentong Sumharjono saat menerima mahasiswa KKN UII Jogjakarta di Pendopo Rumah Dinas Bupati (1/8). Pelaksanaan KKN yang bertepatan dengan bulan Agustus dipastikan akan ada banyak kegiatan yang dilakukan untuk mendukung kemeriahan tersebut.
“Sebaiknya diupayakan untuk lebih kreatif menyelenggarakan kegiatan. Karena peringatan HUT Kemerdekaan RI harus dimeriahkan dengan melibatkan semua masyarakat desa,” pesan Gentong.
Menurut dia, KKN menjadi peluang para mahasiswa mendorong pengembangan desa berbasis potensi unggulan. Untuk mengawal ini, desa sedang semangat-semangatnya memprogramkan peningkatan ekonomi desa melalui BUMDes.
“KKN agar mengangkat potensi unggulan desa. Juga pemberderdayaan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. Purworejo masih masuk sebagai kabupaten kategori miskin di Jawa Tengah,” kata Gentong.
Dikatakan, jumlah kemiskinan di Purworejo sudah menurun dari 13,67 persen menjadi 11,8 persen tahun ini. Program utama di Purworejo salah satunya program peningkatan pendapatan masyarakat miskin (Propendakin).
Setiap desa diambil 10 kepala keluarga (KK) yang mendapatkan stimulan sebesar Rp 20 juta per tahun. Dana tersebut bisa digunakan untuk kegiatan pertanian, peternakan, dan industri rumahan. Seperti membuat makanan ringan dan katering.
Kabid Kerjasama dan Pembangunan Kawasan Dinas Pemberdayaan Masyarakat (Dinpermades) Purworejo Abdul Malik menjelaskan KKN UII Jogjakarta merupakan angkatan 59. Sebanyak 992 mahasiswa akan ditempatkan di 23 desa.
Mereka ditempatkan di 8 kecamatan. Yakni Bener, Bagelen, Purworejo, Bruno, Purwodadi, Kemiri, Grabag, dan Ngombol. KKN berlangsung dari 30 Juli 2019 hingga 30 Agustus 2019. (udi/iwa/zl)