SLEMAN – Sebagai salah satu tujuan wisata di DIJ, Mandira Baruga secara konsisten menampilkan sendatari Ramayana. Pada tahun ini, tercatat sebagai tahun ke-43 penyelenggaraan Ballet Ramayana.
Rangakaian acara sudah dilaksanakan sejak 5 Agustus silam. ”HUT Ballet Ramayana jatuh pada 10 Agustus,” ujar ketua panitia Edy Djahari S saat audiensi ke Kantor Radar Jogja (13/8).
Dia menyatakan acara puncak perayaan akan dilakasanakan pada 21 Agustus 2019 mendatang. Menurut Edy, pada acara puncak akan menampilkan pertunjukan wayang Panji yang selama ini hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu. Nah untuk melestarikan nilai luhur budaya bangsa, pada tahun ini Ballet Ramayana menampilkan wayang Panji yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum.
Direktur Mandira Baruga Mursyidi Prihantono menambahkan, selain untuk melestarikan nilai luhur budaya bangsa juga unutuk mengenalkan kepada kaum millennial serta generasi Z tentang Ramayana. Salah satu upayanya yaitu penjualan tiket melalui Online Travel Agent (OTA) agar dapat diakses dengan lebih mudah.
Selain itu, pengenalan melalui sekolah-sekolah dan mengadakan kelas tari Ramayana agar kaum muda dapat mengenal lebih dalam tentang Ramayana dan mampu membawakan tariannya.
Acara yang sudah mendapatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 2001 silam, Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Jogja 2001, Kedaulatan Rakyat Award 2012, Certificate of Excellence dari Tripadvisor 2018, dan penghargaan dari Ayodya Research Institute, Pemerintah Uttar Pradesh, serta yang terbaru dari India 2018.
Dengan terselenggaranya kegiatan-kegiatan dalam rangka memperingati HUT Ramayana Ballet Purawisata ke-43 tahun diharapkan mampu meningkatkan Ramayana Ballet Purawisata agar lebih maju di masa mendatang. ”Juga menjadikan Jogjakarta sebagai destinasi wisata utama di Indonesia yang mampu bersaing dengan daerah-daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia,” ujar Mursyidi. (mo1/ila)