JOGJA – Selasa, 26 Maret 2013 Stadion Mandala Krida pecah! Belasan ribu penonton yang memadati stadion menciptakan ingar bingar. Riuh dengan kegembiraan. Laga Derby Mataram, PSIM Jogja menjamu Persis Solo berakhir dengan skor meyakinkan, 4-1.

PSIM Jogja yang kala itu diasuh Maman Durachman terlalu kuat bagi tim tamu. Dua gol Laskar Mataram- julukan PSIM Jogja- dicetak Agung Suprayogi dan Topas Pamungkas serta Supri Andriyanto masing-masing satu gol. Sedangkan gol balasan tim tamu dicetak Januar Ruspuspito.

Laga ini menjadi laga pertemuan terakhir kedua tim. Sekaligus, kemenangan terbesar dari lima pertemuan yang ditorehkan PSIM.

Di pertemuan sebelumnya, 4 April 2012 di Stadion Manahan Solo, berakhir dengan skor 0-0. Kemudian 16 Maret 2012,  PSIM Jogja unggul 2-0 atas Laskar Sambernyawa- julukan Persis Solo. Pada 18 Maret 2011 PSIM unggul tipis 1-0 atas Persis Solo. Sedangkan pada 3 Januari 2011 kedua tim berbagi angka 1-1.

Nah, pertemuan kedua tim Jumat (16/8) mendatang kembali menambah deretan rivalitas kedua tim. Tapi, kali ini harus dihelat di tempat netral. Stadion Wilis Madiun, Jawa Timur. Kandang sementara Persis Solo. Sayang, PSIM Jogja bertadang tanpa dukungan suporter setianya dari pinggir lapangan.

Kendati demikian, PSIM dipastikan akan tampil habis-habisan melawan. Selain sarat gengsi, pertandingan itu juga akan menjadi laga penentu juara paruh musim Liga 2 grup timur. Sang juru taktik PSIM Jogja Aji Santoso menginstruksikan anak asuhnya tampil maksimal untuk menundukkan tuan rumah. “Kami harus meraih poin penuh,’’ ujarnya. (cr12/cr18/fj)