JOGJA – Upaya manajemen PSIM Jogja mendapat kewenangan mengelola Stadion Mandala Krida tidak serta merta bisa terwujud. Sebab, stadion ini statusnya milik Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ).
Manajemen PSIM Jogja memang berusaha menyewa stadion ini dalam jangka panjang. Ini sebagai upaya meniru manajemen Bali United terhadap Stadion Kapten I Wayan Dipta, di Gianyar, Bali. Stadion itu mampu diubah menjadi pusat bisnis yang dapat menghidupi klub kebanggaan Pulau Dewata tersebut.
Namun, usaha itu belum sepenuhnya mendapat lampu hijau dari Pemprov DIJ. Gubernur DIJ Hamengku Buwono X masih akan melihat lebih jauh rencana pengelolaan yang akan dilakukan oleh manajemen PSIM Jogja.
Sejauh ini juga belum ada laporan terkait penyewaan stadion tersebut. Pemprov akan mengkaji rencana keinginan PSIM Jogja menyewa stadion yang baru saja direnovasi secara total tersebut. “Saya ingin tahu, mau menyewa berapa lama,” kata HB X.
Ketika disinggung misalnya dalam jangka waktu 10 tahun, HB X tidak serta merta menyetujuinya. Sebab, kalau mau menyewa 10 tahun harus ada rencana detail. Kalau ada kerusakan, siapa yang akan bertanggungjawab dan sebagainya. ”Kami harus tahu dulu seperti apa. Termasuk jika ada pihak lain yang akan menggunakannya,’’ jelasnya.
Kepala Balai Pemuda dan Olahraga DIJ Eka Heru Prasetya mengatakan sejauh ini pihaknya baru mendengar rencana penyewaan Stadion Madala Krida dari Badan Pengeolaan Keuangan dan Aset (DPKA). “Masih belum bisa bicara banyak. Karena Perda yang mengatur itu belum ada,” kata Eka.
Untuk merealisasikan hal tersebut, BPO akan berkoordinas bersama BPKA DIJ. Namun, Eka mewanti-wanti yang harus diperhatikan adalah pembinaan atlet yang digelar di stadion ini. Jangan sampai, pembinaan atlet yang telah dilakukan bersama KONI DIJ tersendat akibat Stadion Mandala Krida disewa oleh pihak lain. “Stadion Mandala juga dijadikan pemusatan bagi Pelatda,” katanya.
Hal senanda juga ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIJ Kadarmanta Baskara Aji. Menurut Aji, Stadion Mandala Krida dibangun bukan untuk sepak bola semata. Tetapi, berbagai cabang olahraga lainnya. “Kalau ada skema tentang penyewaan jangka panjang, harus dibicarakan dengan teman-teman yang mengelola aset daerah,” jelas Aji. (bhn/din/fj)