RADAR JOGJAJalan Mondorakan di Kotagede ditutup total karena ada proyek drainase. Fokus perbaikan berada di depan Omah Duwur Restoran. Selanjutnya beton drainase membujur ke arah barat hingga jembatan Tegal Gendu. Perbaikan drainase berlangsung di kedua sisi. Alhasil berbagai jenis kendaraan tidak bisa melintas.

”Kalau jalan kaki masih bisa, tapi kalau pakai kendaraan harus muter agak jauh lewat Pasar Kotagede,” ujar Wagirah, 55, salah seorang pemilik warung di kawasan Tegal Gendu, Kotagede,  Minggu (25/8).

Berdasarkan pantauan Radar Jogja, seluruh lapisan aspal telah terkelupas. Pada ruas jalan sisi utara  terpasang beton drainase dan baru berlangsung pengerukan. Terlihat pula beton drainase pada sisi dalam.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Jogja Agus Arif Nugroho meminta pelaksana proyek memasang papan informasi bahwa jalan tidak bisa dilalui. Jajarannya juga telah menyiapkan pengalihan arus.

”Jika melaju dari selatan langsung ke utara melalui Jalan Pramuka, lalu ke timur. Ada pula optimalisasi jalan Ngeksigondo agar tidak melaju ke arah timur. Sehingga, warga tidak kecelik saat melewati jalan Mondorakan,” jelasnya.

Pihaknya sudah menginformasikan pengalihan arus ini melalui VMS (Variable Message Sign) yang terpasang di Board LED. ”Info ini ada di kawasan simpang empat SGM, lalu Wirobrajan dan board LED wilayah lainnya. Pemberitahuan bahwa ruas jalan Mondorakan ditutup,” katanya.

Proyek Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Jogja ini berlangsung 100 hari ke depan. Tujuannya mengurangi titik genangan air di kawasan itu. Di antaranya Prenggan, Cokroyudan, Pasar Kotagede, dan di Jalan Kemasan.

Berdasarkan data DPUPKP Kota Jogja, volume drainase sebelumnya 80×80 centimeter. Sedangkan untuk penggantinya memiliki volume 1,8×1,8 meter. Meningkatnya ukuran beton drainase diharapkan mampu menampung debit air hingga dua kali lipat. (dwi/laz/ila)