Radar Jogja – Museum menjadi salah satu destinasi pilihan sebagian orang ketika travelling. Bahkan ada yang menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi saat berada di luar negeri. Jika anda berkunjung ke New York, Amerika Serikat, sempatkanlah untuk mampir ke Eastman Museum di distrik East Avenue, kota Rochester. Sebuah dirtrik dengan barisan restoran dan kafe, bar dan hotel, serta rumah-rumah megah yang dibangun pada pergantian abad ke-20.
Seperti dilansir dari destinasian.co.id, Eastman Museum merupakan museum tertua di dunia yang didedikasikan bagi fotografi. Didirikan oleh pendiri perusahaan Kodak, George Eastman dan diresmikan pada 1949. Sebelum menjadi museum, rumah gigantik yang berdiri kompleks Colonial Revival seluas 3.251 meter persegi ini adalah rumah pribadinya sampai tutup usia di tahun 1932.
Di Eastman Museum, pengunjung dapat melihat bagaimana sosok wirausahawan yang dikenal dermawan dan visioner ini semasa hidupnya di sana. Yang dihabiskan hampir tiga puluh tahun di awal abad ke-20. George Eastman ini merupakan seorang pelopor perkembangan kamera. Mulai dari mengembangkan teknik photofinishing dan flexible film.
Pria asal Waterville menjadi sosok yang cukup berpengaruh di Rochester. Bagi warga Rochester, pertumbuhan kota ini berkaitan dengan evolusi perusahaan Kodak. Hampir semua orang yang tinggal di sana memiliki orang tua, kerabat, atau sahabat yang bekerja di Kodak. Sayangnya, perusahaan ini terlalu lambat dalam mengadopsi teknologi digital. Menyebabkan Rochester merasakan dampak kejatuhan ekonomi yang signifikan dan dramatis.
Eastman Museum menjalankan misi mengumpulkan, melestarikan, mempelajari, serta memamerkan objek fotografi dan sinematografi. Karya-karya besar dari Thomas Edison hingga Spike Lee juga dapat kita temui di sini. Tiga pameran temporer digelar empat bulan sekali di galeri. Museum ini juga aktif menggelar berbagai kegiatan seperti film screening, pertunjukan musik, talkshow, workshop, garden tour, mansion tour, dan lain-lain. Dilengkapi perpustakaan yang menyediakan literatur tentang fotografi dan sinematografi. Beragam agenda juga dapat diakses melalui laman resminya di eastman.org.
Salah satu yang menarik di sana adalah Dryden Theatre yang dibangun pada 1951. Ruang berkapasitas 500 kursi ini secara reguler memutar film-film klasik hitam-putih, film dari masa awal layar warna, serta film kontemporer arahan sutradara dengan karakter seluloid. Selain itu, sejak 2015 untuk pertama kalinya di dunia museum ini menginisiasi Nitrate Picture Show, festival khusus konservasi film yang digelar tiap tahun hingga sekarang. Dalam dunia pendidikan, Eastman Museum juga bekerja sama dengan University of Rochester untuk program pascasarjana dalam pelestarian film dan foto serta manajemen arsip atau koleksi. (tif)