Radar Jogja – DBL Academy resmi dibuka di Jogjakarta, Senin(2/9). Akademi ini merupakan sekolah basket profesional untuk anak-anak usia 5-15 tahun. Sebelumnya, DBL Academy sudah ada di Surabaya.
Gubernur DIJ Hamengku Buwono X hadir dalam peresmian gedung yang terletak di Jalan Magelang Km 5 Mlati, Sleman, tersebut. Hadir pula CEO dan Founder DBL Indonesia Azrul Ananda dan Bupati Sleman Sri Purnomo.
Gubernur HB X menuturkan, DBL Academy tak hanya memberikan materi yang bersifat akademik. DBL Academy juga memberikan pendidikan karakter seperti sportivitas.
”Sifat sportivitas dalam olahraga sering ditinggalkan. Di sini (DBL Academy) pengertian sportivitas akan dibangun. Harapan saya komplet sudah,” tegasnya.
DBL Academy diklaim memiliki fasilitas akademi basket terbaik di Asia Tenggara. CEO dan Founder DBL Indonesia Azrul Ananda mengungkapkan, DBL Academy menggunakan kurikulum dan fasilitas bertaraf internasional. Akademi ini tidak hanya mendidik anak muda untuk berolahraga basket. DBL Academy juga melakukan pembangunan karakter dan pemahaman tentang kebutuhan kesehatan.
”Mungkin di sini, yang jadi pebasket profesional hanya satu persen. Tapi, saya harap 99 persennya lainnya bisa menjadi profesional dalam hal apapun,” terangnya.
General Manager DBL Indonesia Yondang Tubangkit membeberkan alasan didirikannya DBL Academy di Jogjakarta. Yakni, berawal dari tingginya minat dan animo masyarakat terhadap liga basket pelajar Developmental Basketball League (DBL) tingkat SMA yang konsisten dihelat sejak 2008.
”Hal itu selalu memberikan kesan istimewa buat kita. Dari situ, kita memiliki misi untuk meningkatkan fundamental basket di Jogja,” terangnya.
Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk membangun keahlian bermain basket cukup tinggi. Sebabnya, kebanyakan siswa yang mendaftar mayoritas memulai dari nol. Pendaftar belum memiliki keahlian dan pengetahuan tentang olahraga basket. ”Kami juga bersama orang tua bekerja sama untuk mengembangkan anak-anak”, paparnya.
DBL Academy merupakan sekolah basket berstandar internasional pertama di Jogja. Fasilitasnya antara lain dua lapangan basket fullsize berstandar internasional, 11 ring basket, locker room, full AC, penerangan yang baik, kantin, multifuction hall, dan DBL store.
Saat ini peserta yang mendaftar lebih dari 400 siswa dari daya tampung 600 siswa. Ada empat katagori di DBL Academy yakni Hoops kids untuk usia 5-6 tahun, Hoops usia 7-9 tahun, Rookie usia 10-12 tahun, dan Starter usia 13-15 tahun. ”Biayanya separo dari Surabaya karena skala di Jogja berbeda. Sekitar Rp 700 ribu sampai Rp 900 ribu per bulan,” jelasnya.
Bupati Sleman Sri Purnomo berharap dibukanya DBL Academy akan melahirkan atlet basket nasional maupun internasional. Terutama pebasket asal Sleman. ”Mudah-mudahan Sleman makin diketahui juga oleh nasional dan internasional,” jelasnya ketika memberi sambutan. (cr16/din/tif)