RADAR JOGJA – Penyakit katarak umumnya diderita individu pada usia lanjut. Apabila diabaikan, penyakit ini dapat menimbulkan rabun hingga kebutaan. Dampaknya akan menganggu produktifitas seseorang.
Menyadari pentingnya kesehatan mata, Rumah Sakit Umum (RSU) Queen Latifa bekerja sama dengan Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) DIJ, Dompet Dhuafa, dan Gerakan Pramuka DIY (Kwarda), menghelat screening mata dan operasi katarak gratis bagi masyarakat kurang mampu.
Direktur Utama RSU Queen Latifa Syaifudin menuturkan, gangguan mata dan kebutaan masih menjadi masalah utama masyarakat. Oleh sebab itu pihaknya menghelat bakti sosial untuk meredam jumlah kebutaan maupun pengidap katarak.
”Ini juga sejalan dengan visi global WHO (World Health Organization) agar tiap orang bisa melihat secara optimal pada 2020,” tuturnya.
Dia berharap kegiatan bakti sosial dapat membantu masyarakat yang sempat mengalami kebutaan agar dapat melihat kembali. ”Mudah-mudahan bisa menambah kesyukuran, besok bisa melihat dunia kembali,” ucapnya.
Dalam baksos kali ini ada 120 peserta yang melakukan screening mata secara gratis. Sebanyak 40 pasien ditindak operasi. ”Pasien yang penyakitnya mengganggu produktivitas dan pekerjaan, diprioritaskan,” jelasnya.
Ketua PERDAMI DIJ Prof Suhardjo mengatakan, faktor usia menjadi pemicu utama penyakit katarak. Semakin tinggi usia, semakin tinggi pula kemungkinan terjangkitnya. Faktor lain yakni pekerjaan. Berdasarkan survei, pengidap katarak kerap ditemui di wilayah pedesaan. ”Karena biasanya, petani waktu bekerja, terkena sinar matahari langsung,” jelasnya. (cr16/sce/ila)