RADAR JOGJA – Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2019 resmi dibuka, Senin (2/9). P2K ini diikuti 6.750 mahasiswa baru, yang 69 di antaramya merupakan mahasiswa asing yang berasal dari 10 negara di kawasan Asia, Eropa, dan Afrika.

P2K UAD juga dihadiri Dr Ir Paristiyanti Nurwardani MP Direktur Pembelajaran pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Kemenristekdikti. Pada kuliah umumnya ia menyampaikan materi “Mahasiswa Milenial di Era Industri 4.0 dan Global”.

Paristiyanti mengatakan, mahasiswa baru UAD harus memiliki sertifikat keterampilan, minimal di bidang tekhnologi informasi dan bahasa. Sertifikat ini sebagai pendukung dalam persaingan di era industri 4.0 dan Society 5.0 “Di masa mendatang, big data, AI, robotik, dapat dimanfaatkan dengan diintergrasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya pada aspek pendidikan, kesehatan, transportasi, industri, keuangan dan sebagainya,” jelasnya.

Dia juga menyampaikan terkait kebijakan Kemenristekdikti untuk mendorong mahasiswa menjadi seorang wirausaha. Program Kemenristekdikti melalui Ditjen Belmawa juga mendorong mahasiswa berpengetahuan entreprenerial mindset employability skills. Targetnya mahasiswa dilatih di kampus, merintis mitra kerja, kemudian menjadi wirausaha sukses.

Rektor UAD Dr Kasiyarno MHum sangat antusias dalam menyambut mahasiswa baru. Dalam telekonferensi yang berpusat di Amphitarium Kampus Utama ia menyapa mahasiswa baru yang berada di seluruh kampus UAD. Telekonferensi ini baru pertama kali dilakukan di UAD dan sebagai bentuk kemajuan UAD dalam hal teknologi dan informasi.

Pada kesempatan ini Kasiyarno juga memakaikan almamater dan kartu identitas kepada 11 perwakilan mahasiswa baru sebagai simbolis para Dahlan Muda resmi bergabung dengan keluarga besar UAD. (*/pra)