RADAR JOGJA – Nama calon sekretaris provinsi (Sekprov) DIJ pengganti Gatot Saptadi sudah ada di kantong Gubernur DIJ Hamengku Buwono X. Dari tiga kandidat yang lolos di tahap akhir, ada satu nama yang menjadi pilihan gubernur.

“Sudah ada satu orang. Berkasnya besok (hari ini, Red) dikirim Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIJ ke Jakarta,” ujar seorang sumber di Kepatihan, Senin (9/9).

Tentang nama yang terpilih sumber itu tidak secara terang menyebutkan. Dia hanya memberikan sinyal calon tersebut punya nama depan huruf T.  “Kalau sejak awal melihatnya dengan rasa (perasaan, Red) pasti dengan mudah membacanya,” kilah sumber itu sambil tertawa.

Saat dikejar apakah calon dengan huruf depan T itu mengarah pada Tavip Agus Rayanto, sumber itu hanya menganggukkan kepala. “Saya tidak ingin mendahului,” kelitnya.

Tavip saat ini menjabat asisten pemerintahan dan administrasi umum. Sumber lain yang dikenal dekat dengan sejumlah elite di Kepatihan membenarkan pada akhirnya pilihan gubernur jatuh pada sosok Tavip. Sebab, mantan kepala Bappeda DIJ itu sebenarnya telah disiapkan sejak lama.

“Dia sudah lama dikader oleh Pak Gub (gubernur). Sekarang giliran Tavip yang tampil,” bisik sumber itu. Menurut dia, Tavip seharusnya menjadi Sekprov sejak 2017 lalu.

Namun hal itu urung dilakukan. Selama dua tahun jabatan Sekprov DIJ dipercayakan kepada Gatot Saptadi. Kala itu Gatot menjabat asisten perekonomian dan pembangunan.

Gatot pernah menjadi anak buah Tavip semasa bertugas di Bappeda DIJ. Tavip sebagai kepala dan Gatot memegang jabatan kepala bidang sarana dan prasarana (sarpras) Bappeda DIJ. Gatot akan purna tugas sebagai Sekprov per 1 Oktober mendatang.

“Sekarang wes wayahe (sudah waktunya, Red) Pak Tavip,” imbuhnya.

Berkas Tavip akan dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama dua calon lainnya. Yakni Sekda Gunungkidul Drajad Ruswandono dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharaga DIJ Kadarmanta Baskara Aji.

Dari Kemendagri berkas akan diteruskan ke Sekretariat Negara (Setneg). Berikutnya Setneg mengajukan ke tim penilai akhir (TPA) untuk mendapatkan pengesahan dari Presiden RI. Pengangkatan sekretaris provinsi dilakukan dengan keputusan presiden.

“Selasa BKD yang ke Jakarta, Rabu (11/9) akan disusul Pak Gatot,” tambah sumber itu.

Kepala BKD DIJ Agus Supriyanto mengaku belum mengetahui berkas hasil seleksi akhir Sekprov akan dikirimkan ke Jakarta. Dia menampik telah ada keputusan terkait hal itu.

“Besok siang agenda saya rapat kerja dengan Bapak Gubernur di Kepatihan mulai pukul 14.00. Silakan cek. Belum ada dawuh (perintah, Red) ke Jakarta,” tegasnya.

Sebelumnya usai pengumuman tiga nama yang lolos tahap akhir, Gatot Saptadi selaku sekretaris pansel berharap rapat TPA diadakan pada September ini. Dengan begitu Sekprov DIJ definitif sudah  dapat ditetapkan.

“Harus bulan ini. Kalau tidak harus menunggu pelatikan RI 1 (presiden),” kata Gatot.  Dengan pertimbangan itu, Pemprov DIJ akan tetap mengawal proses seleksi Sekprov hingga penetapan.  Sebab,  itu terkait dengan tata kelola pemerintahan daerah yang kompleks. Selain itu, uhbungan antara Sekprov dengan gubernur selaku atasan langsungnya harus terbina dengan baik.

“Jangan sampai gubernur sama Sekprov-nya tidak sejalan,” kata putra gubernur pertama Kalimantan Timur Mayjen TNI (purn) Eri Suparjan ini.

Ketika disinggung nama Drajad yang berpeluang menjadi kuda hitam karena punya nilai uji kompetensi tertinggi, Gatot menerangkan itu bukan menjadi patokan. “Uji kompetensi itu bobot penilaian. Yang terbesar itu di gagasan. Ya lihat saja keputusan nantinya,” kilahnya.

Ketua Pansel Sekprov DIJ Bima Haria Wibisana mengaku belum mengetahui apakah pengumuman penetapan Sekprov dari pusat akan sesuai jadwal. “Kita lihat saja agenda presiden nantinya,” katanya. (bhn/kus/laz)