RADAR JOGJA – Sebagai desainer Lulu Lutfi Labibi sudah berkarya selama delapan tahun lamanya. Menandai sewindu berkarya, desainer Jogja ini menggelar fashion show dan pameran karya-karyanya di Jogja National Museum (JNM) dari 15 hingga 20 September 2019.

Lulu Lutfi Labibi menggelar fashion show koleksi Spring/Summer 2020 bertajuk ”Sewindu Bercerita”. Fashion show yang disertai pameran karya selama satu pekan ini diselenggarakan untuk merayakan delapan tahun kiprah Lulu Lutfi Labibi dalam industri mode.

”Bagi saya, perayaan ”Sewindu Bercerita” ini adalah momen syukuran dan doa bersama untuk merayakan rasa syukur. Perjalanan berkarya selama delapan tahun ini telah memberikan banyak sekali pelajaran hidup dengan segala gelap dan terangnya,” ujarnya.

Koleksi ”Sewindu Bercerita” merangkum delapan tahun karir Lulu dalam 70 looks. Seluruh looks menggunakan motif-motif lurik dan batik yang telah Lulu ciptakan, seperti Baur Rupa, Duka Luruh, dan Langit Senja.

”Dalam Sewindu Bercerita, saya mengolah perca lurik dan batik yang tidak pernah saya buang dan saya kumpulkan selama delapan tahun. Perca lurik dan batik dipotong kemudian ditenun kembali dengan benang pakan dan lungsi, yang dikerjakan tangan dalam proses menenun ATBM (alat tenun bukan mesin),” jelasnya.

Selain fashion show, Lulu Lutfi Labibi menyelenggarakan pameran karya dengan art director Santi Indieguerrillas. Medium pameran dipilih untuk meruangkan karya-karya Lulu selama delapan tahun yang dibagi ke tiap ruangan di lantai pertama Jogja. Setelah beberapa koleksi awal, Lulu mulai menciptakan karya yang lebih personal dalam “Jantung Hati” (2015), “Gedangsari Berlari” (2016), “Hypecyclus”, sebuah kolaborasi dengan Indieguerillas (2017); “Perjalanan” (2017), “Tirakat” (2017), “Persimpangan” (2018), “Tepian” (2019), dan “Murakabi” (2019). (tif/ila)