RADAR JOGJA – Perusakan mobil di Gamping kembali terulang. Kali ini terjadi di daerah Kronggahan II RT 10 RW 10, Trihanggo, Gamping. Tepatnya di parkiran kos eksklusif. Kejadian itu membuat enam unit mobil rusak pada bagian kaca belakang dan samping.
Pengelola kos eksklusif Heri Budi baru mengetahui kejadian itu sekitar pukul 24.00, ketika dibangunkan oleh anaknya saat mendengar suara alarm mobil. “Lalu saya cek ke depan, kaca mobilnya sudah pecah,” ujar Heri saat ditemui Rabu (18/9).
Dari penuturannya, total ada 13 unit mobil. Namun yang dirusak hanya enam mobil yang diparkir di sisi kiri. Salah satu mobil yang rusak termasuk milik Heri. Dari enam mobil yang kacanya dipecah itu, di antaranya, Innova, Panther, Agya, Mobilio, dan Gran Max.
Namun dari sekian mobil yang dirusak, pelaku tidak mengambil benda berharga di dalam mobil. “Saya tidak tahu apa motifnya. Toh saya merasa selama ini tidak ada masalah dengan siapa pun,” bebernya saat ditemui kemarin.
Setelah peristiwa itu, polisi datang ke lokasi kejadian. Berdasarkan rekaman closed circuit television (CCTV) yang ada di parkiran kos itu, pelaku diketahui berjumlah dua orang. Satu berjaga di sepeda motor dan satu lagi sebagai eksekutor.
Heri menuturkan, saat beraksi pelaku nampak tenang. Walaupun ada mobil yang alarmnya berbunyi, pelaku masih terus melancarkan aksinya. Diduga pelaku menggunakan besi untuk merusak mobil. “Tapi saya tidak tahu motor yang digunakan dan wajah pelaku. Karena pakai helm dan jaket, sepertinya sudah pengalaman,” tambahnya.
Atas kejadian ini diperkirakan kerugian yang diderita mencapai jutaan rupiah. “Anak kos yang mobilnya rusak juga sudah saya kabari, karena ada yang sedang ke luar daerah,” beber Heri.
Sementara itu, Kapolsek Gamping Kompol Sudaryo menegaskan pihaknya akan mengusut kasus ini. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga pukul 03.00 dini hari. Selain itu salinan rekaman video CCTV juga sudah diperoleh guna proses penyelidikan.
“Dari hasil oleh TKP kemungkinan ada motif lain karena tidak ada barang berharga yang diambil. Masih kami selidiki lebih lanjut,” katanya. (har/iwa/laz)