RADAR JOGJA – TIM dance SMAN 8 Jogjakarta (Delayota) tampil maksimal. Walaupun tim basket putri Delayota tersingkir dari Honda DBL D.I.Jogjakarta Series 2019, semangat tim dance tetap tidak surut menampilkan koreografi dalam UBS Gold Dance Competition. Konsep Moana yang diangkat memiliki pesan yang diutarakan lewat penampilannya.
Kapten dance Delayota Rahma Sabrina Yasmine Wakak Megow mengatakan Moana diangkat karena ingin berpesan agar menjaga laut Indonesia. Selain itu juga menceritakan bahwa Moana ibarat manusia berdampingan dengan laut. Manusia membutuhkan makhluk hidup di dalamnya.
Siswi yang duduk di kelas X tersebut berharap pesan dari tarian yang ditampilkan bisa sampai ke penonton. “Moana berlatar laut, bisa mewakili keresahan akan laut yang sudah tercemar. Kami mengajak penonton (di GOR UNY) peduli lingkungan dan makhluk laut,’’ ujar Yasmine.
Proses pembuatan kain sebesar 25 meter persegi membutuhkan biaya Rp 675 ribu. Kain tersebut menggambarkan setting film Moana, yaitu Gunung Nefiti.
“Kain besar yang berwarna hijau tersebut niatnya menggambarkan setting film Moana. Gunung Nefiti yang menjadi tempat Moana berjuang, sesuai pesan yang ingin kami sampaikan,’’ kata Yasmine.
Dia berpesan tim basket putri Delayota tetap semangat latihan dan memerbaiki kelemahan. Lebih tekun berlatih dan menyiapkan tim lebih matang agar bisa melangkah lebih jauh pada tahun depan.
“Jangan menyerah untuk tahun depan. Lebih disiplin berlatih dan tetap fokus. Semoga tahun depan bisa lebih baik pencapaiannya. Kami tetap mendukung kalian,’’ ujar Yasmine. (*/iwa/rg)