RADAR JOGJA – Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Madurejo, Prambanan, Sleman Aiptu Parwanto dianugrahi Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri piagam penghargaan sebagai Bhabinkamtibmas teraktif dalam kegiatan pelaporan melalui aplikasi E-Binmas.
YUWANTORO WINDUAJIE, Sleman
Garda terdepan kepolisian saat berinteraksi dengan masyarakat adalah personel Bhabinkamtibmas. Itu pula yang dilakukan Aiptu Parwanto selama menjalankan tugasnya. Dia mewakili kepolisian saat komunikasi dengan masyarakat. Juga memastikan kamtibmas di wilayah.
Aiptu Parwanto mengaku memiliki prinsip kerja berdasarkan makna pada pangkat Aiptu. Yakni amanah, ikhlas, dan peduli dengan tugas. “Tidak menyakiti dan tidak ada dusta pada masyarakat. Pada akhirnya indah pada waktunya,” jelasnya disela-sela upacara beberapa waktu lalu (10/10).
Melakukan sambang, pembinaan, dan problem solving di tengah kehidupan masyarakat menjadi keseharian Parwanto, Bhabin Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan. Sebagai Bhabin dia dituntut untuk bisa mengatur waktu, karena jam istirahat tidak ditentukan. “Memang harus selalu siap mendampingi 16 warga di kelurahan kita. Harus siap hadir baik senang maupun duka,” ucap pria kelahiran 12 Mei 1969 tersebut.
Untuk mangani permasalahan kecil di lapangan, Parwanto mengedepankan musyawarah. Dengan cara mengumpulkan masyarakat dan mencari tahu akar permasalahan. “Membuat jera tidak perlu harus masuk kepolisian sampai ranah hukum. Kalau kita bisa musyawarah mengedepankan kebersaamaan maka hasilnya akan sama-sama enak,” tuturnya. Menurutnya hidup di masyarakat adalah saling menghargai, toleransi, dan gotong royong.
Dia mengaku kerap melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah. Mengingat banyaknya permasalahan pelajar belum cukup umur yang sudah membawa kendaraan bermotor di wilayahnya. Akibatnya pelajar jadi parkir kendaraan di sembarang tempat. Sehingga rawan kriminalitas. “Selain itu kita juga sambangi RT, RW dan instansi lain agar tidak ada sekat pemisah,” jelasnya.
Dia menilai, kunci menjaga Kamtibnas di masyarakat adalah bersatu padu dengan masyarakat sehingga tidak ada perbedaan baik polisi maupun masyarakat. “Jika ada permasalahan kita selesaikan dengan baik dengan musyarawarah itu jalan terbaik”, tuturnya.
Kapolda DIY menyebut sinergitas tiga pilar bhabinkamtibmas juga dianggap penting dalam rangka menangkis masalah radikalisme dan intoleransi yang terjadi di masyarkat. Keberadaan bhabin dan sinergisitas tiga pilar menjadi fundamental dalam rangka menyelesaikan masalah dari level yang paling bawah.
“Apabila tiga pilar tadi bisa mendekati masyarakat, permasalahan mudah-mudahan tidak muncul dan mencuat ke permukaan yang lebih luas lagi. Tiga pilar adalah kunci permasalahan yang ada di masyarakat,” ujarnya. (pra)