RADAR JOGJA – Cuaca panas dan terik di DIJ dan sekitarnya beberapa hari ini menjadi perhatian masyarakat. Dalam kondisi cuaca seperti ini juga patut memperhatikan kesehatan tubuh, khususnya kulit. Agar kulit tidak kering dan dehidrasi, perlu menkonsumsi air putih yang cukup. Namun, selain kulit yang dehidrasi, ternyata jamur juga menjadi masalah kulit yang utama di musim yang panas. Dilansir dari JawaPos.com, dokter spesialis kulit dan kelamin Ni Putu Ary Widhyasti mengatakan,penyakit jamur pada kulit sering juga disebut tinea atau dermatofitosis dan candida.
Ary menjelaskan, jamur-jamur tersebut muncul di area tubuh yang berkeringat dan lembap. Biasanya di area lipatan kulit seperti ketiak, selangkangan, lipatan paha, dan lipatan payudara. Disarankan menggunakan pakaian yang menyerap keringat. “Area tersebut harus dijaga agar mendapat aliran udara yang baik,” ujarnya.
Gejala yang dirasakan, lanjut Ary, mirip sperti dermatitis. Yakni kulit yang kemerahan dan munculnya rasa gatal. Penanganan pertama dapat dilakukan dengan menjaga area yang berjamur tidak lembab, serta mengoleskan krim antijamur maupun obat yang diminum. Selanjutnya, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter kulit. Dokter akan melakukan pengerokan pada area kulit yang gatal, kemudian mengeceknya dengan mikroskop dan kultur.
”Pada kelainan karena tinea akan ditemukan hypha dan spora. Sedangkan, untuk candida ditemukan pseudohifa,” kata Ary. Sedangkan pada penyakit dermatitis tidak akan ditemukan hypha, spora, maupun pseudohifa di kulit. (jpn/tif)