RADAR JOGJA – Sering menggunakan softlens? Ya, tidak jarang softlens menjadi pilihan bagi mereka yang memiliki masalah dengan penglihatan. Selain itu, softlens juga dapat digunakan untuk menunjang penampilan.

Di balik keindahan yang diberikan, ada bahaya softlens yang perlu dihindari. Apa saja ya? Menurut dokter dari Alodokter dr Allert Benedicto Ieuan Noya, softlens atau lensa kontak sebenarnya adalah silikon atau plastik kecil berbentuk bulat dan cekung yang digunakan untuk memperbaiki ketajaman penglihatan.

”Softlens dapat digunakan untuk rabun dekat, rabun jauh, dan astigmatisme. Meski tak jarang pula orang menggunakan softlens hanya untuk alasan estetika. Untuk menggunaan softlens, diletakkan langsung pada bola mata,” ujarnya dalam pers rilis yang dikirimkan ke Radar Jogja.

Dia menjelaskan, meski softlens dapat memberikan tampilan mata yang menarik dengan instan, sebagian orang dapat mengalami kesulitan dalam menggunakan softlens. Mulai dari sulit mendapatkan softlens yang cocok, hingga tidak bisa menggunakannya dengan baik. Beberapa bahaya softlens yang dapat terjadi, antara lain reaksi alergi terhadap softlens, penglihatan kabur., rasa terbakar, gatal, menyengat, atau sakit di mata. Selain itu, juga sensitif terhadap cahaya, mata merah, bahkan sampai pada peradangan pada mata dan embengkakan yang diikuti rasa sakit.

Dalam kondisi yang serius, bahaya softlens bisa juga mengakibatkan kebutaan jika tidak diobati segera mungkin. Maka dari itu, disarankan untuk berhenti memakai softlens jika merasakan beberapa gejala, seperti munculnya air mata berlebih, mata terasa tidak nyaman, atau timbulnya kotoran mata.

Terlepas dari bahaya softlens di atas, penggunaan softlens juga bisa dilakukan dengan aman. Asalkan benar-benar ingat dan mengikuti beberapa cara yang dianjurkan. Di antaranya, ikuti instruksi pada kemasan. Softlens memiliki jenis yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan perawatan yang berbeda pula. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan dengan baik instruksi penggunaan yang tertera pada kemasan. Selain instruksi yang tertera, ikuti juga petunjuk yang diberikan oleh dokter.

Kemudian, jaga kebersihan softlens adalah kunci utama agar tidak mengalami risiko yang terjadi. Disarankan untuk membersihkan softlens dengan larutan khusus softlens sesuai instruksi penggunaan maupun petunjuk dokter, rutin melakukan pemeriksaan softlens, hindari memakai softlens saat mandi dan berenang, serta hindari menggunakan softlens yang sudah rusak.

Demi keamanan, kesehatan, dan kenyamanan mata, hindari menggunakan softlens saat tidur. Penting sekali untuk melepasnya sebelum tidur. Penggunaan softlens saat tidur dapat meningkatkan risiko munculnya keratitis, yaitu peradangan yang terjadi pada kornea. Pada tingkat tertentu, keratitis ini dapat menyebabkan kebutaan.

Terakhir, penting memerhatikan kebersihan tempat penyimpanan. Setiap hari setelah penggunaan, bilas tempat penyimpanan softlens, kemudian keringkan dengan membiarkannya terbuka. Setiap satu minggu sekali, cuci bersih tempat penyimpan dengan menggunakan larutan untuk softlens dan gosok secara perlahan. Selain dibilas dan dicuci, ganti juga tempat penyimpanan dengan yang baru tiap sebulan sekali. (ila)