RADAR JOGJA – Warga desa Dlingo, Kecamatan Dlingo menggelar upacara adat Parahita Ruwatan Murwo Bumi, Kamis (24/10). Ribuan orang mengikuti acara uang digelar di Balai Budaya Macapat itu.

Ketua panitia Ari Satori Yatmo mengungkapkan, upacara ini sebagai bentuk wujud syukur warga atas diberikannya rezeki, kerukunan serta telah dijauhkan dari mara bahaya. Kegiatan yang dilakukan turun-temurun ini rutin dilakukan setahun sekali.
Dalam prosesi upacara warga berebut isi gunungan dan pembagian nasi sarang. Nasi sarang i adalah nasi beserta lauk pauk serta buah yang dibungkus dengan menggunakan janur kelapa. Sehingga menyerupai sebuah sarang.

Selain membagikan sedekah, prosesi upacara juga diisi dengan mendoakan sebuah joglo yang berisi buah sawo. Adapun artinya, buah sawo memiliki makna merapatkan kebersamaan antarwarga. “Buah sawo, artinya guyub rukun, kompak dan kebersamaan,” jelasnya.

Lurah Desa Dlingo Agus Purnomo menuturkan, selain sebagai upaya pelestarian budaya, kegiatan itu juga sebagai wadah silaturahmi. Dia juga berharap upacara adat seperti ini bisa terus digelar. Agar budaya turun temurun ini tidak tenggelam ditelan kemajuan zaman. (inu/din)